MANAJEMEN ASUHAN
KEBIDANAN INTRANATAL PADA ”
M ” GESTASI 39 MINGGU 2 HARI DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI RUMAH
SAKIT BERSALIN PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 26 DESEMBER 2008
No. Register : 01 / 72 / 08
Tanggal Masuk
RSB : 26 Desember 2008 pukul 06.08 wita
Tanggal Partus :
26 Desember 2008 pukul 11.25 wita
Tanggal Pengkajian : 26 Desember 2008 pukul 06.30 wita
STEP I IDENTIFIKASI DATA DASAR
A.
Identitas
Istri / Suami
Nama :
Ny “ M ” / Tn “ I ”
Umur :
30 Tahun / 42 Tahun
Suku :
Bugis / Ambon
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan :
Swasta / Swasta
Nikah /
Lamanya : 2 kali / ± 1 tahun (tahun 2007)
Alamat : Jl. Makmur No. 64 Makassar
B. Data biologis /
fisiologis
1. Keluhan utama :
ibu mengatakan sakit perut tembus kebelakang sejak tanggal 25 – 12 – 2008 pukul
19.00 wita dan pada tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 01.00 wita ada pengeluaran air
ketuban secara tiba – tiba.
2. Riwayat keluhan
utama :
Ø Mulai
pengeluaran air yang banyak secara tiba – tiba tanggal 26 – 12 – 2008 pukul
01.00 wita yang menyebabkan sarung ibu basah disertai sakit perut tembus kebelakang
Ø Keluhan sangat
berpengaruh terhadap aktivitas
Ø Ibu segera ke
RSB Pertiwi
C. Riwayat
Kesehatan yang lalu
1. Ibu tidak
memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria, dan DM.
2. Ibu tidak memiliki
riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan tertentu.
3. Ibu tidak pernah
dioperasi / diopname sebelumnya.
4. Ibu tidak pernah
menderita penyakit yang serius
5. Tidak ada
riwayat trauma
6. Tidak ada
pantangan terhadap makanan atau minuman khusus
7. Tidak pernah melakukan
transfuse darah
8. Ibu tidak ada
ketergantungan obat – obatan, alkohol dan rokok
D. Riwayat
Reproduksi
1. Riwayat haid
Ø Menarche : umur 13 tahun
Ø Siklus haid : 28 – 30 hari
Ø Durasi haid : ± 5 hari
Ø Perlangsungan : normal
Ø Tidak ada
dysmenorhoe
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan sekarang
-
GIV PIII A0
-
HPHT tanggal 26 – 03 – 2008, HTP tanggal 02 – 01 –
2009
-
Umur kehamilan 39 minggu 2 hari
-
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang keempat dan tidak
pernah keguguran.
-
Pergerakan janin dirasakan sejak bulan Agustus 2008.
Pergerakan janin dirasakan kuat terutama pada kuadran kanan perut ibu.
-
Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat
selama hamil.
-
Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak ± 4 kali di RSB
Pertiwi.
-
Ibu mendapatkan imunisasi TT di RSB Pertiwi. TTI
tanggal 20 september 2008 dan TTII tanggal 26 oktober 2008..
-
Ibu mengatakan ada pengeluaran air secara tiba – tiba sebanyak
± 1 sarung sejak tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 01.00 wita.
b. Riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ke
|
Tahun
|
Penolong / Tempat
|
Jenis Persalinan
|
BB / JK
|
Perlang
Sungan
|
Ket
|
1
|
1997
|
Bidan / RSIA Fatimah
|
Spontan
|
3300 grm/ s
|
Normal
|
Hidup
|
2
|
2000
|
Bidan / PKM Bara – Baraya
|
Spontan
|
3300 grm / s
|
Normal
|
Hidup
|
3
|
2001
|
Bidan / PKM Bara – Baraya
|
Spontan
|
3600 / E
|
Normal
|
Hidup
|
4
|
2008
|
Persalinan sekarang
|
|
|
|
|
3. Riwayat
ginekologi
-
Ibu tidak pernah menderita penyakit reproduksi.
-
Ibu tidak pernah menderita penyakit neoplasma
-
Tidak ada riwayat PMS
-
Tidak ada riwayat infertilitas
E. Riwayat KB
-
Ibu menjadi akseptor KB sejak anak ke III lahir dan
berhenti setelah pernikahan keduanya
-
Jenis kontrasepsi yang digunakan suntikan 3 bulan
(depoprogestin)
F. Riwayat Sosial
Ekonomi
Ø Ibu tinggal
bersama suami.
Ø Hubungan ibu dan
keluarga sangat baik
Ø Ibu dan keluarga
sangat senang dengan kehamilannya yang sekarang.
G. Data Psikologis
dan Spiritual
Ø Ibu tampak cemas
dan khawatir dengan kehamilannya terutama janinnya.
Ø Jenis kelamin
anak yang diinginkan tidak dipermasalahkan.
Ø Suami dan
keluarga menunggu dan memberikan dukungan selama proses persalinan
Ø Ibu berserah
diri kepada Allah Swt.
Ø Ibu selalu berdoa
agar diberi kemudahan dalam proses persalinannya
H. Riwayat
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a) Kebiasaan
Ø Pola makan
teratur
Ø Frekuensi makan : 3 – 4x sehari
Ø Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk-pauk,
buah-buahan
Ø Kebutuhan minum : 6-7 gelas sehari
b) Selama inpartu
Ø Konsumsi makanan
berkurang karena nyeri
Ø Ibu lebih banyak
minum
2. Eliminasi
a) BAK
Ø Frekuensi : 4-6 x / hari
Ø Warna : Kuning jernih
Ø Bau : Amoniak
Ø Selama inpartu :
ibu lebih sering BAK
b) BAB
Ø Frekuensi : 1x sehari
Ø Warna : kuning kecoklatan
Ø Konsistensi : lunak
Ø Selama inpartu :
ibu belum BAB
3. Personal Hygiene
·
Kebiasaan
Ø Mandi 2x sehari
menggunakan sabun
Ø Keramas 3x
seminggu dengan shampoo
Ø Mengganti
pakaian setiap selesai mandi.
Ø Menyikat gigi 3x
sehari
Ø Memotong kuku 1
x seminggu
·
Selama inpartu : ibu belum mandi
4. Istirahat /
Tidur
Kebiasaan :
Ø Tidur siang : 1 - 2 jam / hari
Ø Tidur malam : 6 – 7 jam / hari
Selama
inpartu : ibu lebih banyak berbaring
I.
Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan ibu
tampak cemas
2. Keadaan emosi
stabil, dan dapat berkomunikasi dengan baik.
3. Kesadaran
komposmentis
4. TTV
Ø TD : 120 / 80 mmHg
Ø N : 84 x / i
Ø S : 36,5 ºC
Ø P : 20 x / i
5. Kepala dan
rambut
Ø Rambut hitam,
kulit kepala tampak bersih
Ø Tidak ada
ketombe, rambut tidak rontok
Ø Tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan
6. Wajah
Ø Tidak ada
oedema,
Ø Tidak ada kloasma
gravidarum
Ø Eksperi wajah
meringis saat ada kontraksi
7. Mata
Ø Simetris kiri
dan kanan
Ø Conjungtiva
merah muda, sclera tidak ikterus
8. Hidung
Ø Simetris kiri
dan kanan, tidak ada sekret.
Ø Tidak ada nyeri
tekan dan polip.
9. Mulut dan gigi
Ø Bibir tampak
lembab.
Ø Gigi tampak
bersih, tidak ada caries.
Ø Gusi merah muda.
10. Telinga
Ø Simetris kiri
dan kanan.
Ø Tampak bersih
dan tidak ada serumen.
11. Leher
Ø Tidak ada
pembesaran pada kelenjar tyroid;
Ø Tidak ada
pembesaran pada kelenjar limfe;
Ø Tidak ada
pembesaran pada vena jugularis.
12. Payudara
Ø Simetris kiri
dan kanan.
Ø Putting susu
terbentuk, hyperpigmentasi pada areola mammae.
Ø Tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada massa.
Ø Kolostrum ada
bila payudara dipencet.
13. Abdomen
Ø Tidak ada luka
bekas operasi, dan tonus otot perut ibu tampak kendor;.
Ø Tampak linea
nigra dan striae albicans.
Ø Tampak
pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan.
Ø Palpasi
·
Leopold I : TFU
3 jbpx ( 34 cm )
·
Leopold II :
PUKI
·
Leopold III: Kepala
·
Leopold IV: BDP
Ø Auskultasi : DJJ
terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan
frekuensi : 128 x / i
Ø His : 3 x 10’ (20” - 40”)
14. Vulva dan anus
Ø Tampak pelepasan
lendir dan darah
Ø Tidak ada odema
dan varieses
Ø Tampak pelepasan
cairan ketuban
15. Ekstremitas
Ø Simetris kiri
dan kanan
Ø Tidak ada odema
dan varieses
Ø Reflex patella (
+ )
J. Pemeriksaan obstetric
PDV oleh dokter “ D “ tanggal 26 – 12
– 2008 pukul 06.30 wita dengan hasil :
Ø Vulva / Vagina : Tidak ada kelainan
Ø Portio : Lunak dan tipis
Ø Pembukaan : 4 cm
Ø Ketuban : Sedikit
Ø Persentase : Kepala
Ø Penurunan :
Hodge I
Ø Molage : Tidak ada
Ø Penumbungan : Tidak ada
Ø Kesan panggul :
normal
Ø Pelepasan : lendir, darah dan air
ketuban
PDV oleh dokter “ D “ pukul 10.30
wita dengan hasil :
Ø Vulva / vagina : Tidak ada kelainan
Ø Portio : Melesap
Ø Pembukaan : 10 cm
Ø Persentase : UUK
Ø Molage : Tidak ada
Ø Penumbungan : Tidak ada
Ø Kesan panggul : Normal
Ø Pelepasan : Lendir, darah dan air
ketuban
Pukul 11.00 wita
penurunan kepala Hodge IV
- Pemeriksaan penunjang
Ø Darah : Hb 11,7
gr%
Ø Urine : -
albumin : ( - )
-
Reduksi : ( - )
STEP II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
GIV PIII A0, gestasi 39
minggu 2 hari, situs memanjang PUKI, presentase kepala, BDP, intrauterine,
tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif dengan
Ketuban Pecah Dini.
1. GIV PIII A0
DS : Ibu mengatakan ini kehamilannya yang keempat dan
tidak pernah keguguran.
DO : - tonus otot perut ibu tampak kendor
- tampak
linea nigra dan striae albicans
Analisa dan interpretasi data
Ø Ibu mengatakan
ini kehamilan yang keempat dan tidak pernah keguguran ditunjang dengan tonus
otot perut yang tampak kendor menandakan telah mengalami peregangan sebelumnya.
Ø Striae livida
dan albicans merupakan akibat dari pengaruh hormone MSH ( melanophore stimulating hormone ) yang meningkat. Setelah partus
striae livide akan berubah warnanya menjadi pucat dan disebut striae albicans.
Pada multigravida sering tampak striae livide bersamaan striae albicans. ( Ilmu
Kebidanan, Sarwono Prawirahardjo. Hal : 97 – 98)
2. Gestasi 39
minggu 2 hari
DS : - Ibu
mengatakan kehamilannya cukup bulan
- Ibu mengatakan HPHT tanggal 26 – 03 – 2008
- Pergerakan janin dirasakan sejak bulan agustus
2008 sampai sekarang
DO : - tanggal pengkajian 26 – 12 – 2008
- Leopold I : 3 jbpx ( 34 cm )
Analisa dan interpretasi data
Ø Dengan rumus
Neagle, HPHT tanggal 26 – 03 – 2008 sampai tanggal pengkajian tanggal 26 – 12 –
2008 maka umur kehamilan 39 minggu 2 hari.
Ø Menurut kamus Mc
Donald TFU dalam cm dibagi 3,5 sama dengan umur kehamilan.jadi 34 / 3,5 = 9,7
bln.( Obstetric Fisiologi, FK UNPAD. Hal : 162 )
Ø Pergerakan janin
mulai dirasakan pada umur kehhamilan 20 – 24 minggu. Ibu mengatakan mulai
merasakan pergerakan janinnya pada bulan Agustus yaitu pada umur kehamilan
sekitar 22 minggu. ( Obstetri Fisiologi, FK UNPAD. Hal : 127 )
3. Situs memanjang
PUKI
DS : Ibu merasakan janinnya bergerak kuat pada
perut sebelah kanan.
DO : - Leopold I : teraba bokong, Leopold II :
teraba punggung disebelah kiri perut ibu dan bagian – bagian kecil pada perut
sebelah kanan
-
Leopold III : teraba kepala
-
DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri perut ibu.
Analisa dan interpretasi data
Ø Pada palpasi
Leopold I teraba bokong dan Leopold III taraba kepala. Ini menandakan bahwa
janin dalam situs memanjang.
Ø Pada palpasi
Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan
letak punggung janinyang membujur dari atas kebawah menghubungkan bokong dan
kepala. Ini sesuai dengan pemeriksaan Leopold II pada ibi dimana teraba
punggung disebelah kiri perut ibu. ( Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirahardjo. Hal
: 156 )
Ø DJJ terdengar
jelas dan teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu menandakan janin terletak
dalam situs memanjang.
4. Presentase
Kepala
DS : -
DO : - Leopold I teraba bagian yang lebar dan
lembek pada fundus dan pada Leopold III teraba bagian keras, bulat dan
melenting pada bagian bawah perrut ibu.
Analisa dan interpretasi data
Pada
palpasi Leopold I teraba bagian yang lebar dan lembek pada daerah fundus uteri
dan pada Leopold III teraba bagian bulat, keras, melenting, pada daerah
symphisis yang menandakan presentase kepala.
5. BDP
DS : - ibu mengeluh sering kencing
DO : Leopold IV : BDP
Analisa
dan interpretasi data
Ø Leopol Pada
palpasi Leopold IV, ujung jari kedua tangan sudah tidak bertemu (divergen)
karena kepala janin sudah masuk ke dalam rongga panggul yang menekan kandung
kemih sehingga ibu mengeluh sering kencing. ( Ilmu Kebidanan, Sarwono
Prawirahardjo. Hal 98 )
Ø Leopold IV untuk
menentukan seberapa jauh bagian janin masuk kedalam pintu atas panggul. Pada
palpasi Leopold IV kepala tidak mudah digerakkan dan kedua tangan tidak bertemu
( divergen ) ini menandakan kapal BDP.
6. Intrauterin
DS : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat dan
tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat.
DO : - Pembesaran perut sesuai dengan umur
kehamilan.
- Ibu tidak
merasakan nyeri tekan saat dipalpasi
Analisa dan interpretasi data
Ø Adanya
pembesaran perut yang sesuai dengan umur kehamilan dan bila janin bergerak ibu
tidak merasakan nyeri serta pada saat palpasi tidak ada rasa nyeri tekan
menandakan bahwa kehamilannya intra uteri ( Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirahardjo.
Hal : 89 ).
7. Tunggal
DS : Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat di
sisi kanan perutnya.
DO : - pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- Pada palpasi
Leopold I, teraba 1 bokong di fundus dan pada Leopold III teraba 1 kepala.
- DJJ terdengar
kuat dan jelas pada pada kuadran kiri perut ibu dengan frekuensi 128 x / i
Analisa dan interpretasi data
ØPembesaran perut
sesuai umur kehamilan dan DJJ yang terdengar kuat dan teratur pada kuadran kiri
perut ibu didukung dengan pernyataan ibu yang merasakan pergerakan janinnya
hanya pada satu tempat yaitu disebelah kanan perutnya menandakan janin tunggal.
ØDengan terabanya
2 bagian besar pada tempat yang berbeda saat palpasi, yaitu bokong pada fundus
dan kepala di daerah symphisis, serta DJJ terdengar pada 1 sisi menandakan
bahwa janin tunggal.
8. Hidup
DS : Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat
terutama pada sebelah kanan perutnya.
DO : auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran
kiri perut ibu dengan frekuensi 128 x / i.
Analisa dan interpretasi data
Salah satu tanda janin
hidup adalah adanya pergerakan janin dan denyut
jantung janin dengan frekuensi 128 x / i.
9. Keadaan ibu dan
janin baik
DS : - Ibu mengatakan selama hamil tidak ada
kelainan.
- ibu
merasakan pergerakan janinnya kuat.
DO : - kesadaran ibu komposmentis
- tidak ada
odema pada wajah
-
konjungtiva merah muda, sclera putih
- TTV
·
TD : 120
/ 80 mmHg
·
N :
84 x / i
·
S :
36,5 ºC
·
P :
20 x / i
- DJJ
terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 128 x / i
Analisa dan interpretasi data
Kesadaran komposmentis,
tidak ada odema, konjungtiva merah muda,TTV dalam batas normal, dan DJJ dalam
batas normal ( 120 – 160 x / i ) teratur dan kuat menandakan keadaan ibu dan
janin baik.
10. Inpartu kala I
fase aktif
DS : Ibu mengatakan sakit perut tembus kebelakang
disertai pengeluaran lendir dan darah sejak 25 – 12 – 2008 pukul 19.00 wita
DO :
- Kontraksi uterus
adekuat dengan frekuensi 3 x 10’ durasi 20 – 40”
- Tampak adanya
pelepasan lendir dan darah
- Pemeriksaan
dalam pervaginam oleh dokter “ D “ tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 06.30 wita
dengan hasil :
ü Vulvu / vagina : Tidak ada kelainan
ü Portio : Lunak dan tipis
ü Pembukaan : 4 cm
ü Ketuban : ( - )
ü Persentase : Kepala
ü Penurunan : HI
ü Molage : Tidak ada
ü Penumbungan : Tidak ada
ü Kesan panggul : Normal
ü Pelepasan : Lendir, darah dan air ketuban
Analisa dan interpretasi data
ØFase aktif
biasanya dimulai sejak ibu mengalami kontraksi teratur dan maju dari sekitar 4
cm sampai pembukaan serviks sempurna. ( Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Kelahiran, Vicky Chapman. Hal : 14 )
ØLendir yang
bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai
membuka dan mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh – pembuluh
kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis itu yang pecah karena
pergeseran – pergeseran ketika serviks membuka. ( Ilmu kebidanan, Sarwono
Prawirahardjo. Hal : 182)
ØAdanya tahanan
yang hebat pada otot dasar panggul dan bagian terendah janin menekan fleksus saraf
mengakibatkan rasa nyeri makin bertambah.
ØPerubahan
keseimbangan estrogen dan progesterone dapat menimbulkan oksitosin yang
dikeluarkan oleh hipofise posterior dapat menimbulkan kontraksi yang
dihantarkan oleh saraf simpatik dan fleksus frankenhause dan serabut toracalis
10 – 12.
ØTeori plasenta
menjadi tua menyebabkan turunnya kadar progesteron dan estrogen yang
menyebabkan ketegangan pembuluh darah, yang meni menimbulkan kontraksi rahim. (
Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirahardjo. Hal : 181 )
Masalah actual : Ketuban Pecah Dini
DS : ibu mengatakan ada
pengeluaran air ketuban secara tiba – tiba pada tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 01.00 wita
DO :
- tampak pelepasan lendir, darah dan air ketuban
- VT tanggal 26 –
12 – 2008 pukul 06.30 wita. pembukaan 4 cm, ketuban ( - )
Analisa dan interpretasi data
Ø Ketuban pecah
dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dimulai dan
ditunggu 1 jam sebelum terjadi inpartu. Mekanisme ketuban pecah dini adalah
terjadi pembukaan premature serviks dan membrane terkait dengan pembukaan
terjadi devaskularisasi dan nekrosis serta dapat diikuti pecah spontan. ( Gawat
– Darurat, Obstetri – Ginekologi, dan Obstetri – Ginekologi Sosial untuk
Profesi Bidan, Chandranita Manuaba. Hal : 112 )
STEP III ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Antisipasi terjadinya infeksi jalan
lahir.
DS : Ibu mengatakan ada pengeluaran air ketuban
secara tiba – tiba tanggal 26 – 12 2008 pukul 01.00 wita.
DO : - Pemeriksaan dalam tanggal 26 – 12 – 2008 pukul
06.30 wita
Ø Vulva / vagina : tidak ada kelainan
Ø Portio : lunak dan tipis
Ø Pembukaan : 4 cm
Ø Ketuban : ( - )
Ø Presentase : Kepala
Ø Penurunan : Hodge I
Ø Molage : 0
Ø Penumbungan : tidak ada
Ø Kesan panggul : normal
Ø Pelepasan :lendir, darah dan air ketuban
- DJJ dalam batas normal, dengan frekuensi 128 x / i.
Analisa dan interpretasi data
Ø Pada inpartu
kala I terjadi pembukaan jalan lahir sehingga dapat memudahkan masuknya
mikroorganisme yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi jalan lahir, ditambah
dengan pecahnya ketuban sebelum waktunya lebih menambah resiko terjadinya
infeksi.
Ø Pecahnya selaput
ketuban maka terjadi hubungan langsung antara vagina / jalan lahir dengan
rongga rahim sehingga mekroorganisme pathogen dapat masuk kedalam rongga rahim dan dapat
menimbulkan infeksi.
Ø Mekanisme
ketuban pecah dini adalah terjadi pembukaan premature serviks dan membrane
terkait dengan pembuk aan terjadi devaskularisasi dan nekrosis serta dapat
diikuti pecah spontan. Jaringan ikat yang menyangga membrane ketuban makin
berkurang. Melemahnya daya tahan ketuban dipercepat oleh infeksi. ( Gawat –
Darurat, Obstetri – Ginekologi, dan Obstetri – Ginekologi Sosial untuk Profesi
Bidan, Chandranita Manuaba. Hal : 112 )
STEP IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi
dengan dokter untuk tindakan selanjutnya dan dalam pemberian antibiotik.
STEP V RENCANA TINDAKAN
Masalah actual : inpartu kala I fase aktif dengan
Ketuban Pecah Dini.
Diagnosa potensial : Potensial terjadi infeksi jalan lahir.
Tujuan :
Ø Kala I
belangsung normal
Ø Kondisi ibu dan
janin baik
Ø Persalinan dapat
berlangsung normal.
Ø Tidak terjadi
infeksi jalan lahir.
Kriteria :
Ø Kala I tidak
lebih dari 8 jam
Ø Kontraksi uterus
baik
Ø His yang adekuat
5 x 10’ durasi > 40”
Ø DJJ dalam batas
normal (120-160 x / i)
Ø Bayi lahir
spontan dan langsung menangis
Ø TTV dalam batas
normal
·
T : Sistole : 100 – 130 mmHg
Diastole : 60 – 90 mmHg
·
N : 60 – 90 x /
i
·
P : 16 - 24 x /
i
·
S : 36, 5 – 37,5
º C
INTERVENSI
Tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 06.30
wita
1. Lakukan tekhnik
aseptic dan antiseptic tiap akan melakukan tindakan.
Rasional : sebagai proteksi dini
atau pencegahan infeksi baik untuk ibu maupun petugas kesehatan.
2. Control His dan
DJJ tiap 30 menit.
Rasional : untuk memantau kemajuan
persalinan dan keadaan janin.
3. Lakukan
pemeriksaan dalam tiap 4 jam dan tiap 2 jam apabila ada indikasi
Rasional : untuk memantau kemajuan persalinan
4.
Observasi TTV setiap 30 menit.
Rasional : Dengan mengetahui tanda – tanda vital ibu,
dapat mempermudah dalam pengambilan tindakan selanjutnya.
5. Jelaskan pada
ibu penyebab nyeri
Rasional : agar ibu dapat memahami dan dapat beradaptasi
dengan rasa nyeri yang dirasakannya.
6. Ajarkan ibu
tekhnik relaksasi.
Rasional : suplai O2 dalam jaringan
dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ibu.
7. Anjurkan ibu
untuk tidur miring ke salah satu sisi ( miring ke kiri ).
Rasional : Tidur miring dapat
mencegah hipoksia janin karena mencegah penekanan vena cava inferior. Selain
itu tidur miring dapat memudahkan terjadinya putaran paksi dalam.
8. Pasang infuse
dekstrose 5 % guyur.
Rasional : dekstrose untuk menambah cairan tubuh.
9. Anjurkan ibu
untuk tetap berbaring ditempat tidur.
Rasional : agar air ketuban ibu tidak cepat habis yang
dapat menyebabkan gawat janin dan sulitnya dalam proses persalinan.
10.Ganti pakaian
yang basah dan kotor dengan pakaian yang bersih dan kering.
Rasional : member rasa nyaman pada
ibu dan sebagai pencegahan infeksi
11.Beri intake
makanan dan minuman saat tidak ada his.
Rasional : Intake yang adekuat
dapat menambah tenaga ibu selama proses persalinan.
12.Bari support dan
motivasi pada ibu.
Rasional : agar ibu tetap semangat
dan optimis menghadapi persalinan dan kelahiran bayinya.
13.Jelaskan pada
ibu hasil pemeriksaan.
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui kemajuan
persalinannya sehingga kecemasan ibu dapat teratasi.
14.Pantau kemajuan
persalinan dalam partograf.
Rasional : dengan partograf
pengambilan keputusan klinis dan rencana asuhan selanjutnya lebih tepat..
STEP VI IMPLEMENTASI
Tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 06.30
wita
1. Melakukan
tekhnik aseptic dan antiseptic tiap akan melakukan tindakan.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
2. Mengontrol His
dan DJJ tiap 30 menit.
Hasil :
tanggal 26 – 12 -2008
Ø Pukul 06.30 wita
his 3 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 128 x / i
Ø Pukul 07.00 wita
his 3 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 128 x / i
Ø Pukul 07.30 wita
his 4 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 128 x / i
Ø Pukul 08.00 wita
his 4 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 128 x / i
Ø Pukul 08.30 wita
his 4 x 10’ ( 20 – 40 “ ) DJJ 129 x / i
Ø Pukul 09.00 wita
his 4 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 129 x / i
Ø Pukul 09.30 wita
his 5 x 10’ ( > 40” ) DJJ 129 x / i
Ø Pukul 10.00 wita
his 5 x 10’ ( > 40” ) DJJ 136 x / i
Ø Pukul 10.30
wita his 5 x 10’ ( > 40” ) DJJ 134 x
/ i
Ø Pukul 11.00 wita
his 5 x 10’ ( > 40” ) DJJ 142 x / i
3. Melakukan
pemeriksaan dalam tiap 4 jam dan tiap 2 jam apabila ada indikasi
Hasil : pemeriksaan dalam tanggal 26 – 12 –
2008 pukul 06.30 wita ole dr.” D “ dengan hasil :
Ø Vulva / vagina : Tidak ada kelainan
Ø Portio : Lunak dan tipis
Ø Pembukaan : 4 cm
Ø Ketuban : ( - )
Ø Persentase : Kepala
Ø Penurunan : H I
Ø Molage : 0
Ø Penumbungan : Tidak ada
Ø Kesan panggul : Normal
Ø Pelepasan : lender, darah, dan air ketuban
4.
Mengobservasi TTV setiap 30 menit.
Hasil : TTV tanggal 26 –
12 – 2008
Ø
TD : 120 / 80 mmHg
Ø
N : 84 x / i
Ø
S ; 36,5 drjt C
Ø
P : 20 x / i
5. Menjelaskan
penyebab nyeri yang dirasakan ibu, bahwa nyeri disebabkan karena tertekannya
ujung-ujung saraf sewaktu uterus berkontraksi dan Karena tegangnya segmen bawah
rahim (SBR) / serviks.
Hasil : ibu mengerti dengan apa yang
dijelaskan
6. Mengajarkan ibu
teknik relaksasi dengan menarik napas panjang melalui hidung dan
menghembuskannya secara perlahan melalui mulut.
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
7. Menganjurkan ibu
untuk tidur miring ke salah satu sisi ( miring ke kiri ).
Hasil :
ibu melakukaan apa yang dianjurkaan
8. Memasang infuse
dekstrose 5 % guyur.
Hasil :
infuse dekstrose terpasang, diguyur!
9. Menganjurkan ibu
untuk tetap berbaring ditempat tidur.
Hasil : ibu melakukan apa yang dianjurkan
10.Mengganti
pakaian yang basah dan kotor dengan pakaian yang bersih dan kering.
Hasil :
pakaian ibu telah diganti
11.Memberi intake
makanan dan minuman saat tidak ada his.
Hasil :
keluarga ibu memberi minum diantara his.
12.Memberi support
dan motivasi pada ibu.
Hasil :
ibu menjadi lebih bersemangat
13.Menjelaskan pada
ibu hasil pemeriksaan.
Hasil : ibu
mengetahui kemajuan persalinannya
14.Memantau
kemajuan persalinan dalam partograf.
Hasil :
kemajuan persalinan tercatat dalam partograf..
STEP VII EVALUASI
Tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 06.30
wita
- Ibu mengatakan sakitnya semakin kuat
- His 5 x 10’ dengan durasi
> 40” DJJ 134 x / i
- pemeriksaan
dalam tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 06.30 wita ole dr.” D “ dengan hasil :
Ø Vulva / vagina : Tidak ada kelainan
Ø Portio : Lunak dan tipis
Ø Pembukaan : 4 cm
Ø Ketuban : ( - )
Ø Persentase : Kepala
Ø Penurunan : H I
Ø Molage : 0
Ø Penumbungan : Tidak ada
Ø Kesan panggul : Normal
Ø Pelepasan : lender, darah, dan air ketuban
- TTV dalm batas normal.
Ø TD :
120 / 80 mmHg
Ø N : 84 x / i
Ø S : 36. 5 ºC
Ø P : 20 x / i
- Kala
I berlangsung ± 10 jam.
- Tidak
ada tanda-tanda infeksi.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN
KALA I PERSALINAN
No. Register : 01 / 72 / 08
Tanggal Masuk
RSB : 26 Desember 2008 pukul 06.08 wita
Tanggal Partus : 26 Desember 2008 pukul 11.25 wita
Tanggal Pengkajian : 26 Desember 2008 pukul 06.30 wita
IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama :
Ny “ M ” / Tn “ I ”
Umur :
30 Tahun / 42 Tahun
Suku :
Bugis / Ambon
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan : Swasta / Swasta
Nikah /
Lamanya : 1 kali / ± 1 tahun (tahun
2007)
Alamat : Jl. Makmur No. 64 Makassar
DATA SUBJEKTIF ( S )
- Ibu mengatakan
ini kehamilannya yang keempat dan tidak pernah keguguran.
- Ibu
mengatakan haid terakhir tanggal 26 – 03 – 2008
- Ibu
mengatakan umur kehamilannya cukup bulan.
- Ibu
merasakan pergerakan janinnya sejak bulan Agustus 2008 sampai sekarang.
Pergerakan janin dirasakan kuat terutama pada kaudran kanan perut ibu.
- Ibu
mengatakan tidak pernah nyeri perut yang hebat selama hamil
- Ibu
mengeluh nyeri perut tembus ke belakang yang semakin bertambah kuat dan
sering.
- Ibu
mengatakan ada pengeluaran air ketuban secara tiba – tiba pada tanggal 26
– 12 – 2008 pukul 01.00 wita.
- Ibu
mengatakan ada pengeluaran lendir dan darah.
DATA OBJEKTIF (O)
- Pengkajian tanggal 26 – 12 – 2008
- HTP tanggal 02 – 01 – 2008
- Keadaan umum ibu baik, kesadaran
komposmentis.
- TTV
Ø TD : 120 / 90 mmHg
Ø N : 84 x / i
Ø S : 36,5 ºC
Ø P : 20 x / i
- Tidak ada odema pada wajah
- Konjungtiva merah muda, sclera
putih
- Pembesaran uterus sesuai umur kehamilan,
tampak linea nigra dan striae albicans, tonus otot perut tampak kendor.
- Palpasi :
Ø Leopold I : 3 jbpx ( 34 )
Ø Leopold II : PUKI
Ø Leopold III : kepala
Ø Leopold IV : BDP (divergen)
- Umur kehamilan 39 minggu 2 hari
- DJJ terdengar kuat dan teratur
pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 128 x / i, His 3 x 10’
dengan durasi 20 – 40”
- Tidak ada odema dan varieses
pada tungkai
- pemeriksaan
dalam tanggal 26 – 12 – 2008 pukul 06.30 wita ole dr.” D “ dengan hasil :
Ø Vulva / vagina : Tidak ada kelainan
Ø Portio : Lunak dan tipis
Ø Pembukaan : 4 cm
Ø Ketuban : ( - )
Ø Persentase : Kepala
Ø Penurunan : H I
Ø Molage : 0
Ø Penumbungan : Tidak ada
Ø Kesan panggul : Normal
Ø Pelepasan : lendir, darah, dan air ketuban
ASSESMENT (A)
GIV PIII A0, gestasi 39
minggu 2 hari, situs memanjang PUKI, presentase kepala, BDP, intrauterine,
tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif dengan
Ketuban Pecah Dini.
PLANNING ( P )
1. Melakukan
tekhnik aseptic dan antiseptic tiap akan melakukan tindakan.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
2. Mengontrol His
dan DJJ tiap 30 menit.
Hasil :
tanggal 26 – 12 -2008
Ø Pukul 06.30 wita
his 3 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 128 x / i
Ø Pukul 07.00 wita
his 3 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 128 x / i
Ø Pukul 07.30 wita
his 4 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 128 x / i
Ø Pukul 08.00 wita
his 4 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 128 x / i
Ø Pukul 08.30 wita
his 4 x 10’ ( 20 – 40 “ ) DJJ 129 x / i
Ø Pukul 09.00 wita
his 4 x 10’ ( 20 – 40” ) DJJ 129 x / i
Ø Pukul 09.30 wita
his 5 x 10’ ( > 40” ) DJJ 129 x / i
Ø Pukul 10.00 wita
his 5 x 10’ ( > 40” ) DJJ 136 x / i
Ø Pukul 10.30
wita his 5 x 10’ ( > 40” ) DJJ 134 x
/ i
Ø Pukul 11.00 wita
his 5 x 10’ ( > 40” ) DJJ 142 x / i
3. Melakukan
pemeriksaan dalam tiap 4 jam dan tiap 2 jam apabila ada indikasi
Hasil : pemeriksaan dalam tanggal 26 – 12 –
2008 pukul 06.30 wita ole dr.” D “ dengan hasil :
Ø Vulva / vagina : Tidak ada kelainan
Ø Portio : Lunak dan tipis
Ø Pembukaan : 4 cm
Ø Ketuban : ( - )
Ø Persentase : Kepala
Ø Penurunan : H I
Ø Molage : 0
Ø Penumbungan : Tidak ada
Ø Kesan panggul : Normal
Ø Pelepasan : lender, darah, dan air ketuban
4.
Mengobservasi TTV setiap 30 menit.
Hasil : TTV tanggal 26 –
12 – 2008
Ø
TD : 120 / 80 mmHg
Ø
N : 84 x / i
Ø
S ; 36,5 drjt C
Ø
P : 20 x / i
- Menjelaskan penyebab nyeri yang
dirasakan ibu, bahwa nyeri disebabkan karena tertekannya ujung-ujung saraf
sewaktu uterus berkontraksi dan Karena tegangnya segmen bawah rahim (SBR)
/ serviks.
Hasil : ibu mengerti dengan apa yang
dijelaskan
- Mengajarkan ibu teknik relaksasi
dengan menarik napas panjang melalui hidung dan menghembuskannya secara
perlahan melalui mulut.
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
7. Menganjurkan ibu
untuk tidur miring ke salah satu sisi ( miring ke kiri ).
Hasil :
ibu melakukaan apa yang dianjurkaan
8. Memasang infuse
dekstrose 5 % guyur.
Hasil :
infuse dekstrose terpasang, diguyur!
9. Menganjurkan ibu
untuk tetap berbaring ditempat tidur.
Hasil : ibu melakukan apa yang dianjurkan
10. Mengganti
pakaian yang basah dan kotor dengan pakaian yang bersih dan kering.
Hasil :
pakaian ibu telah diganti
11. Memberi intake
makanan dan minuman saat tidak ada his.
Hasil :
keluarga ibu memberi minum diantara his.
12. Memberi support
dan motivasi pada ibu.
Hasil :
ibu menjadi lebih bersemangat
13. Menjelaskan pada
ibu hasil pemeriksaan.
Hasil : ibu
mengetahui kemajuan persalinannya
14. Memantau
kemajuan persalinan dalam partograf.
Hasil :
kemajuan persalinan tercatat dalam partograf..
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN
KALA II PERSALINAN
DATA SUBJEKTIF (S)
- Ibu
merasakan sakitnya semakin kuat.
- Ibu
mempunyai dorongan kuat untuk meneran.
- Ibu
merasakan adanya tekanan pada anus dan rasa ingin buang air besar.
DATA OBJEKTIF (O)
- His 5 x 10’ (40”-45”)
- DJJ 134 x / i
- Vulva dan anus terbuka.
- Perineum menonjol.
- PDV oleh dokter “ D “ pukul
10.30 wita dengan hasil :
Ø Vulva / vagina : Tidak ada kelainan
Ø Portio : Melesap
Ø Pembukaan : 10 cm
Ø Persentase : UUK
Ø Molage : Tidak ada
Ø Penumbungan : Tidak ada
Ø Kesan panggul : Normal
Ø Pelepasan : Lendir, darah dan air
ketuban
- Jam 11.00 wita penurunan Hodge
IV
ASSESSMENT (A)
Perlangsungan
kala II
PLANNING (P)
1. Melihat tanda
gejala kala II (do-ran, tek-nus, per-jol, vul-ka).
2. Menyiapkan diri,
alat partus, pakaian ibu, dan bayi.
3. Memakai celemek.
4. Mencuci tangan.
5. Memakai sarung
tanagan steril.
6. Mengisi spoit
dengan oksitosin 10 IU.
7. Membersihkan
vulva sampai ke perineum dengan kapas DTT.
8. Melakukan VT pukul
10.30 wita
Ø Vulva / vagina : Tidak ada kelainan
Ø Portio : Melesap
Ø Pembukaan : 10 cm
Ø Persentase : UUK
Ø Molage : Tidak ada
Ø Penumbungan : Tidak ada
Ø Kesan panggul : Normal
Ø Pelepasan : Lendir, darah dan air
ketuban
v Jam 11.00 wita
penurunan kepala hodge IV
9. Mencelupkan
sarung tangan dalam larutan clorin 0,5 %.
10. Mendengar DJJ
Hasil : 134 x /i
11. Memberitahu ibu
bahwa pembukaan sudah lengkap.
12. Membantu ibu
mengambil posisi untuk meneran.
13. Memimpin ibu
untuk meneran saat ada dorongan kuat untuk meneran.
14. Memasang handuk
bersih di atas perut ibu saat kepala janin terlihat pada vulva.
15. Memasang duk
steril 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
16. Membuka bak
partus.
17. Memakai sarung
tangan steril.
18. Memimpin
persalinan, menyokong perineum dan menahan puncak kepala agar tidak terjadi
defleksi maksimal.
19. Membersihkan
muka, hidung dan mulut dengan kapas.
20. Memeriksa adanya
lilitan tali pusat.
21. Melahirkan bahu
dengan biparietal, menarik kepala ke bawah secara hati-hati untuk melahirkan
bahu anterior, dan menarik ke atas untuk melahirkan bahu posterior.
22. Melahirkan bayi
dengan sanggah susur.
23. Menilai bayi dan
meletakkannya di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari
tubuhnya.
Hasil : A/S : 8/10
24. Mengeringkan dan
membungkus badan bayi.
25. Menjepit tali
pusat ± 3-5 cm dari umbilikus, kemudian jepitkan klem kedua ± 1 cm dari klem pertama.
26. Mengganti kain
bayi dengan kain yang kering.
27. Memberikan bayi
pada ibunya untuk disusui.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN
KALA III PERSALINAN
DATA SUBJEKTIF ( S )
Ibu
merasa senang dengan kelahiran bayinya.
Ibu
mengeluh sakit perut
DATA OBJEKTIF ( O )
Ø Bayi lahir spo ntan pada tanggal 26 Desember 2008 pukul 11.25
wita dengan :
JK : s
BBL :
3100 gr
PBL :
51 cm
A/S :
8/10
Anus :
( + )
Ø Kontraksi uterus
baik (teraba bulat dan keras).
Ø TFU setinggi
pusat.
Ø Perdarahan ± 100
cc
Ø Kala II
berlangsung normal, ± selama 55 menit.
Ø Plasenta belum
terlepas.
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala III
PLANNING (P)
Tanggal 26 – 12 – 2008 pukul11.26 –
11.40 wita
- Memeriksa
fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.
Hasil :
kehamilan tunggal.
- Memberitahu
ibu bahwa dia akan disuntik oksitosin 10 IU.
- Menyuntikkan
oksitosin 10 IU secara IM pada paha lateral.
- Memindahkan
klem pada tali pusat ± 5 cm dari vulva.
- Tangan
kanan merenggangkan tali pusat saat uterus berkontraksi, sementara tangan
yang lain mendorong uterus kea rah dorso kranial.
- Melahirkan
plasenta dengan menarik ke atas dan ke bawah secara hati - hati.
- Menjemput
plasenta dengan kedua tangan dan memutar searah jarum jam.
Hasil :
plasenta lahir pukul 11.40 wita.
- Melakukan
massage fundus dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri.
- Memeriksa
kelengkapan plasenta.
Hasil :
plasenta lengkap
- Memasukkan
plasenta ke dalam kantong plastik.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN
KALA IV PERSALINAN
DATA SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan lelah setelah
persalinan.
Ibu
mengatakan perutnya tersa mules
DATA OBJEKTIF (O)
- Kala
III berlangsung ± 15 menit.
- Plasenta
lahir lengkap pukul 11.40 wita.
- TFU 1
jbpst.
- Kontraksi uterus baik (teraba bulat dan
keras)
- Perdarahan
± 100 cc.
- TTV :
Ø T : 120 / 90 mmHg
Ø N : 80 x / i
Ø P : 20 x / i
Ø S : 37 ºC
ASSESMENT (A)
Perlangsungan
kala IV
PLANNING (P)
- Memeriksa
adanya robekan jalan lahir.
- Memastikan
uterus berkontraksi dengan baik.
Hasil :
kontraksi baik (teraba bulat dan keras).
- Mengikat
tali pusat bayi dengan simpul mati ± 2 cm dari umbilikus.
- Melepaskan
klem.
- Membungkus
tali pusat dengan gaas steril.
- Membungkus
bayi dan membikan pada ibunya.
- Membersihkan
sarung tangan dengan larutan clorin 0,5 %.
- Mengevaluasi
kontraksi uterus, output urine, jumlah perdarahan dan TTV
Jam
|
TD (mmHg)
|
N (x/m)
|
S
(ºC)
|
P (x/m)
|
Kontraksi uterus
|
Kandung kemih
|
Perdarahan (cc)
|
11.55
|
120 / 90
|
80
|
37
|
20
|
Baik
|
Kosong
|
|
12.10
|
120 / 90
|
80
|
37
|
20
|
Baik
|
Kosong
|
|
12.25
|
120 / 90
|
80
|
37
|
20
|
Baik
|
Kosong
|
|
12.40
|
120 / 90
|
80
|
37
|
20
|
Baik
|
Kosong
|
|
13.10
|
120/ 80
|
80
|
36,8
|
20
|
Baik
|
Kosong
|
|
13.40
|
120 / 80
|
80
|
36,8
|
20
|
Baik
|
Kosong
|
100
|
- Menganjurkan
ibu untuk melakukan masase uterus.
- Merendam
semua alat dalam larutan clorin 0,5 % selama 10 menit.
- Membersihkan
ibu dengan air DTT.
- Menganjurkan
keluarga untuk memberikan ibu makanan dan minuman.
- Mencelupkan
sarung tangan dan merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin.
- Mencuci
tangan di bawah air mengalir.
- Melengkapi
partograf.
No comments:
Post a Comment