PENGERTIAN
Mioma
uteri adalah neoplasna jinak yang berasal otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya, sehingga dalam kepustakaannya dikenal juga dengan istilah
fibromioma, leiomoma, ataUpun fibroid.
Mioma
uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang berasal
dari otot polos dan jaringan ikat fibrois, biasa juga disebut fibromioma uteri,
leiomioma uteri atau uterine fibroid. (
Mioma
uteri adalah tumor, jinak kandungan (uterus yang, terdiri atas otot polos dan jaringan
ikat sering disebut sebagai mioma.
JENIS-JENIS MIOMA UTERI
Berdasarkan
lokasinya mioma uteri dibagi daIam 3 jenis :
1. Mioma Submukosa
Tumbuhnya
tepot di bawah endometrium. Paling sering menyebabkan perdarahan yang banyak,
sehingga memerlukan histerketomi, walaupun ukurannya kecil. Adanya mioma
subrnukosa dapat dirasakan sebagai suatu curet bump” (benjolan waktu kuret),
Kemungkinan terjadi degenerasi sarcoma dan sering rnempunyai tangkai yang
panjang sehingga menonjol melalui cervix atau vagina yang disebut myoma geburt.
2. Mioma Interstitial atau intramural
Terletak
pada miometrium. Kalau besir atau multiple dapat menyebabkan pembesarana uterus
dan berbenjol-benjol.
3. Mioma Subserosum
Terletak
di bawah tunika serosa uterus. Kadang-kadang vena yang ada di permukaan pecah dan
menyebabkan perdarahan intraabdominal. Kadang-kadang myoma ini timbul diantara
duo ligamentum latum (myoma intialigamentum) yang dapat menekan ureter dan
arteri iliaca. Ada kalanya tumor ini mendapat vaskularisasi yang lebih banyak
dan omentum sehingga lambat laun terlepes dari uterus (parasitic myoma). Mioma.
subserosa yang bertangkai dapat mengulami torsi.
PATOGENE5IS
Meyer
dan De Snoo mengajukan teori cell nest atau teori genitoblast. Percobaan Lipchutz
yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan ternyata menimbulkan tumor
fibromukosc. baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen. Ada
korebasi antar pertumbuhan tumor dengan peningkatan, reseptor
estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri serta adanya factor predisposisi
yang bersifat hereditary dan factor hormone pertumbuhon (GH) dan human
placental lactogen. Karena ada hubungan antara mioma dengan hormon estrogen
maka :
1. Mioma membesar pada usia reproduksi dan
mengecil pada pasca menopause.
2. Mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat
pada kehamilan,
3. Mioma sangat responsik terhadap terapi obat
.GnRH analog.
PERUBAHAN SEKUNDER
1. Atrofi : Sesudah menopause ataupun sesudah
kehamilan mioma uteri menjadi kecil.
2. Begenerasi Hialin : Perubahan ini sering terjadi
terutama pada penderita usia lanjut Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi
homogen dapat meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil daripadanya
seolah-olah memisahkan satu kelumpok serabut otot dan kelompok lainnya.
3. Begenerasi Kistik bapat meliputi daerah kecil
maupun luas, di mana sebagian dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk
ruangan-ruangan yang tidak teratur berisi seperti agar-agar, dapat juga terjadi
pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma
dengan konsisterisi yang lunak ini tumor sukar dibedakan dari kista ovarium
atau suatu kehamilan
4. Degenerasi Membatu (calcareous degeneration): Terutama terjadi pada wanita berusia
lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi dengan adanya pengendapan
garam kapur pada sarang mioma mako mioma menjadi keras dan memberikan bayangan
pada foto Rontgen.
5. Degenerasi Merah (carneous degeneration) ;
Perubahan ini biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas. Patoqenesis : diperlukan
karena suatu nekroses subakut sebagai gangguan vaskularisas Pada pembelahan dapat
dilihat sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen
hemosiderin dan hemofusin. begenerasi merah tampak khas Apabila terjadi. Pada
kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada
uterus membesar diri nyeri pada perabaan. Penampilan klinik ini seperti pada
putaran tungkai tumor ovarium atau mioma bertangkai.
6.
Degenerasi Lemak :
Jarang terjadi, merupakan lanjutan degenerasi hialin.
KOMPLIKASI
v Degenerasi Ganas
Mioma uteri yang
menjadi Ieiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32- 0,6 % dan seluruh mioma ; serta
merupakan 50-75 % dan semua sarcoma uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan
pada pemeriksaan histology uterus yang telah diangkat. Kecurigaan akan
keganasan uterus Apabila mioma uteri cepat membesar dan Apabila terjadi pembesaran
sarang mioma dalam menopause.
v Torsi (putaran tangkai)
Sarang
mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbuI gangguan sirkulasi akut
sehingga mengalami nekrsis. Dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut.
Jika torsi terjadi perlahan-lahan gangguan akut tidak terjadi. Hal ini
hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma
dalam rongga peritoneum.
Sarang
mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan
sirkulasi darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan sehingga
perdarahan berupa metroragia. atau merioragia disertai leukore dan gangguan-gangguan
yang disebabkan oleh infeksi dan uterus sendiri.
GEJALA DAN TANDA
1. Perdarahan
Biasanya
dalam bentuk menorrhagi. Yang sering
menyebabkan gejala perdarahan ialah jenis submukosa sebagai akibat pecahnya
pembuluh-pembuluh darah. Perdarahan oleh mioma dapat menimbulkan anemia yang
berat.
Mioma
intramural juga dapat menyebabkan perdarahan, oleh karena ada gangguan
kontraksi otot uterus. Jenis subserosa tiaak menyebabkan perdarahan yang abnormaI.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain :
- Pengaruh ovarium sehingga terjadilah
hyperplasia endometrium sampai adenocarsinoma entimetrium.
- Permukaan endometrium yang lebih luas daripada
biasa.
- Atrofi endometrium di atas ndoma submukosum.
- Miontetrium tidak dapat berkontraksi optimal
karena adanya sarang mioma diantara serabut miometrium sehingga tidak dapat
menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik
2. Nyeri
Gejala
ini tidak khas untuk mioma, waIapun sering terjadi Keluhan yang sering diutarakan
ialah rasa berat dan dismenorrhe. Timbulnya rasa nyeri dan sakit pada mioma
mungkin disebabkan gangguan peredaran darah, yang disertai nekrose setempat
atau disebabkan proses radang dengan perlekatan ke amentum usus.
Kadang-Iadang
pula rasa sakit diebabkan torsi pada rnioma subserosa. balarh hal ini sifatnya
aku disertai enek dan muntahmuritah. Pada mioma yang sangat bsar, rasa nyeri
dapat disebabkan karena tekanan terhadap urat syaraf, dan menjalar ke pinggang dan
tungkai bawah.
3. Akibat Tekanan
Gangguan
ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri, Penekanan kandung kemih akan
menyebabkan polyuri, pada uretra dapat menyebabkan retensio urine, pada ureter
dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis serta dapat pila menyebabkan gangguan
pencernaan. Pada rectum dapat menyebabkan kontipasi dan teriesmia pada pembuluh
darah dan pembuluh limfe di panggul dapat mnyebabkan edema tungkai dan nyeri
panggul.
4. Adanya rasa penuh atau berat pada perut bagian
bawah dan teraba massa yang padat kenyal.
GEJALA-GEJALA SEKUNDER
·
Anemia
·
Lemab
·
Pusing-pusing
·
Sesakjiafas
·
Fibroid
heart, sejenis degenerasi myocard, yang dulu disangka berhubungan dengan adanya
mioma uteri. sekarang anggapan ini disangkal.
·
Erythrocytosis
pada mioma yang besar.
PENANGANAN
Penanganan
mioma uteri tergantung pada umur, status fertilisasi parietas, lokasi, dan
ukuran tumor. Dan terbagi atas; penanganan konservatif dan operatif.
1. Penanganan konservatif bila :
o Mioma yang kecil pra dan postmenopause tanpa
gejala. Cara penanganan konservatif sebagai berikut :
o Observasi, dengan pemeriksaan pelvir secara
periodik setiap 3-6 bulan
o Bila anemi, Hb 8 gr%, transfusi PRC (packed red
cell)
o Pemberian zat besi
Penggunaan agonis hormone pelepas
gonadotropiri. (GnRHa) Leuprolid asetat 3,75 mg intramuskuler pada hart 1 - 3
menstriasi setiap minggu sebanyak 3x.
2. Penanganan operatif bila:
o Ukuran tumor lebih besar dan ukuran uterus 12
– 14 minggu
o Pertumbuhan tumor cepat
o Mioma subserosa bertançkai dan torsi
o Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan
berikutnya.
o Hipermenorea pade mioma submukosa
o Penekanan pada organ sekitarnya.
Jenis
operasiyarig dilakukari berupa:
1) Miomektomi
Miomektomi
adalah pengambilan seorang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Tindakan ini dapat
dikerjakan misalnya pada mioma submukosum pada myom geburt dengan cara
ekstirpasi lewat vagina. Dilakukan pada penderita infertile atau yang masih
menginginkan anak.
2) Histerektomdilakukan bila pasien tidak menginginkan
anak lagi, tindakan ada 2 macam yaitu :
a. Histerektomi abdominal dilakukan bila tumor besar
terutama mioma intragamenter, torsi dan akan dilakukan ooforektomi,
b. Histerektomi vaginal dilakukan bila tumor
kecil (ukuran tumor <gravid 12 minggu ) atau disertai dengan kelainan divagina
misalnya rektokel, sistokel, enterokel
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “H” DENGAN MIOMA
GEBURT
DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
TANGGAL 13 OKTOBER 2008-10-16
No.
Register :
Tanggal
Masuk : 8 Oktober 2008
Tanggal
Pengkajian : 13 Oktober 2008
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identifikasi Klien / Suami :
Nama :
Ny. H / Tn. L
Umur :
45 Tahun / 46 tahun
Suku :
Bugis / Bugis
Agama :
Islam / Islam
Pendidikan SD : SMEA
Pekerjaan :
IRT / Petani
Status Perkawinan : Menikah 1 kali, lamany+ 30 tahun (1977)
Alamat :
Batu-batu, Soppeng
B. Data Biologis / Fisiologis
1. Keluhan Utama
a. Ibu merasakan seperti ada daging divaginanya
b. Ibu mengatakan ada darah sedikit yang keluar
dari vaginanya berwarna merah kecoklatan dan berbau amis.
2. Riwayat Keluhan Utama
a. Pada tanggal 26 Desember 2006 ibu masuk rumah
sakit di lontara IV kandungan atas dengan keluhan perdarahan yang banyak dan
diagnosa mioma geburt.
b. Ibu mengeluh perdarahan dari jalan lahir
sejak + 5 bulan yang lalu (Agustus 2006). Perdarahan seanyak 3-4
pembalut, bergumpal-gumpal, tidak menerus-menerus, kadang-kadang berhenti ( +
2 minggu).
3. Riwayat kesehatan / penyakit yang lalu
a. Ibu tidak pernah dioperasi kandungan dan
abdomen
b. Tidak ada riwayat penyakit Jantung, hipertensi,
malaria, hepatitis, PMS, ISK, dan HIV/AIDS serta diabetes.
c. Tidak ada ketergantungan obat-obatan, alkohol
dan rokok.
d. Tidak ada riwayat alergi obat-obatan, ataupun
makanan.
e. Ibu tidak pernah diopname di rumah sakit.
1. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Tidak ada dalam keluarga yang menderita penyakit
menuIar seperti TBC, kusta, dII.
b. Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalarn
keluarga seperti diabetes, penyakit jantung, Hipertensi, dll.
c. Tidak ada riwayat penyakit neopkisma baik
jinak maupun ganas seperti tumor, kanker, kista, dll dalam keluarga.
2. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat Haid
·
Menarche
: 15 tahun
·
Siklus
haid : Tidak teratur
·
Lamanya
haid : 5-7 hari
·
Tidak
ada riwayat amenorhe dan dismenorhe
·
Pernah
mengalami perdarahan yang banyak sejak ± 5 bulan yang lalu (Agustus 2006), tidak
terus-menerus kadang-kadang berhenti selama ± 2 minggu). Perdarahan sebanyak 3-
4 pembalut perhari, bergumpal-gumpal
·
Pernah
mengalami menometroragia
·
Haid
terakhir tidak jelas
b. Riwayat KB
Ibu
mengatakan pernah memakai metode kontrasepsi pil kombinasi selama ± 6 tahun
lalu menggantinya dengan suntikan 3 bulan 1 tahun, berhenti karena peningkatan
berat badan.
3. Pola Kegiatan Sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum masuh rumah sakit
·
Pola
makan : Teratur tiap hari
·
Frekuensi
: 2 kali perhari
·
Jenis
makanan : Nasi, Ikan, tahu, tempe,
sayur, buah
·
Kebiasaan
minum : 6-7 gelas perhari
·
Nafsu
makan : baik
Perubahan
setelah masuk Rumah Sakit
·
Mengikuti
menu Rumah Sakit
·
Pola
makan tidak teratur
·
Porsi
makanana yang diberikan tidak dihabiskan
·
Nafsu
makan kurang baik
b. Eliminasi
Sebelum
masuk Rumah Sakit
·
Frekuensi
BAK : 4-5 kali perhari
·
Warna
: Kuning
·
Bau : Pesirig
·
Frekuensi
BAB : 1 kali perhari
·
Warna
: Kuning kecoklatan
·
Korisistensi
: Lunak
Perubahan
setekih masuk Rumah Sakit
·
BAK :
3-4 kali perhari, warna kuning tua, bau pesing
·
BAB
: 2 hari sekali, warna cokIat kehitaman, konsistensi lunak, tidak ada keluhan
dalam BAB don BAK
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1)
KU Iemah,
kesadaran komposmentis
2)
BB
sebelum masuk RS 45 kg, BE sekarang 43 kg
3)
TTV
:
TD : 160/90 mmHg
Nadi :
76 x/menit
Suhu :
36.7°C
Pernafasan :
20x /menit
b. Inspeksi dan Palpasi
1) Kepala :
·
Rambut
hitam, tidak kusut, tidak mudah rontok.
·
Kulit
kepala bersih, tidak ada benjolan
2) Wajah
·
Tidak
ada oedem pada wajah.
·
Wajah
agak pucat.
·
Ekspresi
wajah cemas.
3) Mata :
·
Bersih,
tidak ada secret mara
·
Tidak
oedem
·
Koijuntiva
ogak pucatsklcra putih
4) Hidung :
·
Simetris
kiri dan kanan tidak ada secret hidung.
5) Mulut :
·
Bibir
agak pucat dan kering
·
Lidah
dan gusi agak pucat.
6) Leher :
·
Tidak
ada pembesaran kelenjar limfe kelenjor tiroid dan vena jugularis
7) Dada :
·
Payudara
simetris kiri dan kanan,
·
Tidak
ada retrciksi pada putting.
·
Tidak
ada massa dan nyeri tekan.
8) Abdomen
·
Tidak
ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah.
·
TFU
dan adanya massa tidak teraba.
9) Genetalia :
·
Vulva
tidak oedem dan tidak ada varice3
·
Tampak
pengeluaran darah sedikit dan jalan Icihir berwarna merah kecoklatczn oari tid
ik berbau
·
Nampak
ibu memakai softex.
10) PDV oleh
dokter, tanggal 26 Desember 2006 :
·
Portio
lunak, lancip, teraba massa tumor berbentuk bulat ukuran ± 5x5x2 cm (±6 cm), Iicin,
bertangkai.
11) Ekstremitas
·
Tidak
ada odem dan varices pada tangan dan kaki.
C. Data Psikologis, Sosial, Ekonomi, dan Spiritual
1. Ibu sedih, cemas dan selalu memikirkan penyakit
yang dideritanya dan berharap semoga penyakitnya cepat sembuh
2. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah
suami atas persetujuan klien dan keluarga
3. Ibu selalu berdoa dan berserah diri pada Tuhan
Yang Maha Esa demi kesembuhannya
4. Penghasilan suami mencukupi kebutuhan sehari-hari
5. Biaya perawatan kilen ditanggung oleh JPS
6. Hubungan kilen dengan keluarga dan tetangga
baik
D. Data Tambahan
1. Pemeniksaan Laboratorium
Tanggal
01-01-2007
·
WBC :
6,0.103/mm3
·
RBC
: 4,52 106/mm3
·
HGB
: 128g/dI
·
HCT
: 39,0%
·
PLT:
258.103/mm3
·
PCT :
228%
·
LYM : 26,8%
·
MCV :
86 m3
·
MCH :
284pq
·
MCHC
: 32,99/dI
·
RDW :
15,6H%
·
MPV :
8,9 µ m3
·
PDW :
9,7 L%
·
%GRA
: 47,OL%
·
Hb
Tanggal 24-12-2006 7,6 gr% post trcrnsfusi PPC 2 bag
2. Hasil U5G (Thnggal 22 besember 2006) oleh dr.
Hasmawaty 5P0G)
·
Posisi
uterus : antefleksi, ukuran 8,59 x 4,08 x 4,59 cm
·
Cavurn
uteri : endometrial line +
·
Kelainan
yang ditemukan massa padat didekat OUI dengan ukuran
·
Cavum
douglas : tidak ada kelainan
·
Ovarium kiri dan kanan; ukuran, batas dan intensitas gama dalam bastes
normal.
·
Cavum abdomen; ascites.
·
Kesimpulan; suspect mioma geburt.
·
Usul/ saran; ekstirpasi dan kuret.
3, Pengobatan
Asam mefenamat
Transamin 3 x 1
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnose mioma uteri dengan masalah perdarahan ringan gangguan pemenuhan
nutrisi dan kecemasan.
1. Diagnose mioma uteri
Data
subyektif ;
- Ibu
merasa seperti ada benjolan di vaginya
- ibu mengatakan masih ada
sedikit darah yang keluar dari
vaginya.
Data subyektif ;
-
Tampak ada pengeluaran darah sedikit dari genetalia.
-
Hasil USG (Tanggal 22 Desember 2006 oleh dr. Hasmawati SPOG)
Kelainan yang ditemukan; massa padat didekat OUI dengan ukuran 4,33 x
3,28 cm, tidak terjadi torsi.
Analisa dan Interpretasi Data
Mioma submukosum dapat tumbuh
bertangkai menjadi mioma yang dilahirkan melalui saluran serviks (mioma
geburt)
2. M,asalah Perdarahan Ringan
Data subyektif ;
-Ibu mengatakan masih ada sedikit
darah yang keluar dari vaginya.
Data objektif ;
-Tampak pengeluaran darah sedikit
dari genetalia.
Analisa dan interpretasi data ;
Gangguan pertdarahan abnormal yang terjadi umumnya adalah hipermenorhe,
menorhagia, dan dapat juga terjadi metrorharghia, yang diantara lain disebabkan
;
-
Atrofi endometrium diatas mioma submukosum.
-
Miomatrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma
diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang
melaluinya dengan baik.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi
Data subjektif ;
-
Setelah masuk RS pola makan ibu tidak teratur, porsi makan yang
diberikan tidak dihabiskan dan nafsu makan ibu kurang baik.
Data
objektif ;
-
Berat badan sebelum masuk RS 45 kg,berat badan sekarang 43kg.
Analisa dan
interpretasi data ;
Pengaruh psukologis dan adaptasi
dengan makanan di RS mempengaruhi nafsu makan pasien di RS.
4. Kecemasan
Data Subjektif ;
-
Ibu sedih, cemas dan selalu memikirkan penyakit yang dideritanya dan
berharap semoga penyakitnya cepat sembuh.
Data
objektif ;
-
Ekspresi wajah cemas.
Analisa dan interpretasi
data ;
Keluhan yang dirasakan
oleh ibu menyebabkan emosi ibu labil sehingga timbul rasa cemas terhadap
keadaanya.
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi resiko torsi, infeksi.
LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan foto BNO/ IVP, foto thorax
PA, pemeriksaan labolatorium darah dan urine lengkap serta pemberian
obat-obatan.
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN KEBIDANAN.
a. Mioma uteri
Tujuan; - Mioma teratasi.
-
Tidak terjadi torsi.
-
Perdarahan teratasi.
Kriteria; 1.KU ibu baik.
2.TTV dalam batas
normal.
TD; Sistole
100-120 mmHg
Distole
70-90 mmHg
Suhu; 36-370c
Pernapasan;
20-24x/menit.
3.Perdarahan
berkurang.
4.Intake dan
output terpenuhi.
Rencana tindakan ;
1,
Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
Rasional;
Dengan
menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu akan mengarti dengan keadaanya dan bila
ibu mengetahui prosedur tindakan yang akan dilaksanakan maka diharapkan ibu
dapat bekerja sama dangan petugas.
2.Observasi TTV
Rasional ;
TTV
merupakan indicator dari keadaan umum ibu dan menentukan intervensi
selanjutnya.
3.Observasi
Intake dan Output.
Rasional ;
Untuk mengrtahui keseimbangan antara cairan
yang masuk dan keluar.
4.Anjurkan pada
keluarga untuk menciptakan suasana tenang agar ibu dapat beristirahat.
Rasional ;
Dengan menciptakan suasana tenang, pasien
memahami dan menerima keadaannya serta mudah memenuhi kebutuhan istirahatnya.
5.Observasi
jumlah bperdarahan.
Rasional ;
Dengan melakukan observasi perdarahan maka
akan diketahui jumlah darah yang keluar dan dapat segera dilakukan intervensi
selanjutnya.
6.Kolaborasi
dengan dokter untuk pemeriksaan foto BNO/ IVP, foto thorax PA, pemeriksaan
darah dan urine lengkap.
Rasional ;
Pemeriksaan foto BNO/ IVP, foto thorax
PA, pemeriksaan darah dan urine lkengkap adalah wewenang dokter.
7.Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian obat-obatan.
- Asam mefenamat 3x500 mg
- Transamin
3x1.
Rasional ;
-
Dengan pemberian asam mefenamat dapat mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan ibu.
-
Dengan pemberian transamin dapat mengurangi perdarahan.
8.Jelaskan pendidikankesehatan tentang ;
- Gizi seimbang dan minum air
7-8 gelas/ hari.
Rasional ;
Dengan
menekankan pentingnya gizi seimbang klien dapat lebih memperhatikan apa yang
dikonsumsinya dan tidak mengurangi makanannya sehingga dapat meningkatkan
status kesehatan dan stamina klien.
-Jstirahat
yang cukup
Rasional ;
Dengan istirahat yang cukup dapat mempertahankan
kondisi ibu dan mempercepat penyembuhan.
b. Kecemasan.
Tujuan; kecemasan berkurang.
Kriteria; - Ekspresi wajah ceria.
-Jbu mengerti dan menerima keadaan yang dialaminya
-Ibu mengatakan kecemasannya berkurang.
Rencana Tindakan ;
1. Beri kesempatan kepada ibu untuknmengungkapkan
perasaanya.
Rasional ;
Dengan mengungkapkan perasaannya dan mendengarkan
keluhan klien, klien akan merasa diperhatikan sehingga ia bisa lebih tenang.
2. Jelaskan kepada klien tentang keadaanya saat ini serta
perawatannya,
Rasional ;
Dengan penjelasan yang diberikan diharapkan klien
mengerti keadaanya dan mau bekerja sama dalam pemberian tindakan sehingga tidak
merasa cemas.
3. Beri dorongan spiritual kepada klien.
Rasional ;
Dengan memberikan dorongan spiritual dapat membuat
ketenangan hati klien dank lien selalu sadar bahwa Tuhanlah yang menentukan
segalanya dan manusia hanya bisa berusaha dan berdoa untuk kesembuhannya.
c. Antisipasi Infeksi.
Tujuan; Infeksi tidak terjadi
Criteria; Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah,
bengkak, nyeri tekan dan panas.
Rencana Tindakan ;
1. Observasi tanda-tanda infeksi
Rasional:
Dengan melakukan observasi dan tanda-tanda infeksi
maka dapat didiagnosa secara dini adanya infeksi dan untuk mengetahui tindakan
selanjutnya.
2. Terapkan dini teknik PI sesuai standar
Rasional:
Teknik PI merupakan tindakan preventif agar tidak
terjadi infeksi silang bagi pasien maupun petugas atau sebaliknya, sehingga
tidak terjadi kontaminasi kuman-kuman pathogen.
3. Anjurkan klien tetap menjaga kebersihan diri terutama
vulva hygiene.
Rasional :
Dengan mdenjaga kebersihan diri maka ibu akan merasa
nyaman dan dapat mencegah masuk dan berkembang biaknya kuman pathogen penyebab
infeksi.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan.
2. Mengobservasi tanda-tanda vital :
TD : 120/90
Nadi : 80
x/menit
Suhu : 36,5ºC
Pernapasan : 20 x/menit
3. Mengobservasi intake dan ooutput
4. Menganjurkan pada keluarga untuk menciptakan suasana
tenang agar ibu dapat beristirahat.
5. Mengobservasi
jumlah perdarahan dan tanda infeksi.
6. Melakukan kolabirasi dengan dokter untuk pemeriksaan
foto BNO/IVP, foto Thorax PA, pemeriksaan darah dan urine lengkap.
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat-obatan
8. Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
·
Gizi seimbang dengan mengkonsumsi makanan bergizi yang cukup dan minum
air 7-8 gelas perhari.
·
Istirahat yang cukup dengan tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 6-8 jam
sehari.
9. Memberikan dorongan spiritual pada ibu
10. Menganjurkan klien untuk tetap menjaga kebersihan diri
terutama vulva
hygiene.
LANGKAH VII. EVALUASI
1. Keadaan umum baik, mioma teratasi dan tidak terjadi
putaran tangkai
2. TTV dalam batas normal :
TD : 120/90
mmHg
Nadi : 80
x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 20 x/menit
3. Kecemasan mulai berkurang
4. Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak,
nyeri tekan dan panas.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ‘H’
DENGAN MIOMA UTERI DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN
SUDIROHUSODO
TANGGAL 13 OKTOBER 2008
No. Register :
Tanggal masuk : 8 oktober 2008
Tanggal pengkajian :13 oktober 2008
IDENTITAS KLIEN/SUAMI :
Nama : Ny ‘H’
Umur : 45
tahun/46 tahun
Suku :
Bugis/Bugis
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SD/SMEA
Pekerjaan : IRT/Petani
Status
pernikahan : Menikah 1x,
lamanya ± 30 tahun (1977)
Alamat : Batu-Batu,
Soppeng
DATA SUBJEKTIF
1. Perdarahan dari jalan lahir sejak ± 5 bulan yang lalu,
kadang-kadang berhenti selama ± 2 minggu. Perdarahan sebanyak 3-4 pembalut
perhari bergumpal-gumpal.
2. Haid tidak teratur dan tidak mengalami dismenorrhoe,
juga tidak pernah mengalami perdarahn post coitus.
3. Perdarahan berhenti 2 hari yang lalu
4. Batuk-batuk sejak 4 hari yang lalu
5. Terasa seperti gumpalan daging dalam vagina.
DATA OBJEKTIF
1. KU lemah, kesadaran komposmenthis
2. BB : 48 kg
3. TTV :
TD : 160/90 mmHg
Nadi : 76x/menit
Suhu : 36,7°C
Pernapasan : 20x/ menit
4. Ekspresi wajah nampak cemas dan agak pucat
5. Bibir agak pucat
6. Konjungtiva agak pucat, sclera putih
7. Mukosa bibir agak kering
8. Lidah dan gusi nampak pucat
9. Tidak ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah
10. Tampak pengeluaran darah sedikit dari vagina, berwarna
merah kecokelatan dan tidak berbau.
11. FDV oleh dokter tanggal …………. : portio lunak. Lancip,
teraba massa tumor bentuk bulat ukuran ……………, licin dan bertangkai.
12. Hasil USG : Kelainan yang ditemukan : massa padat di
dekat OUI dengan ukuran ……………., tidak terjadi torsi
13. Pengobatan : - Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Transamin 3 x 1
ASSESMENT
Diagnosa mioma geburt dengan masalah perdarahan ringan gangguan
pemenuhan nutrisi dan kecemasan
PLANNING
Tanggal 13 Oktober 2008, pukul 08.00 – 14.00 Wita
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan.
2. Mengobservasi intake dan output.
3. Menganjurkan pada keluarga untuk menciptakan suasana
tenang agar ibu dapat beristirahat.
4. Mengobservasi TTV :
·
TD : 120 / 90 mmHg
·
N : 80x/menit
·
S : 36,5 °c
·
P : 20 x/menit
5. Mengobservasi jumlah perdarahan dan tanda – tanda
infeksi.
6. Merencanakan dokter untuk pemeriksaan foto BNO / IVP,
fhoto thorax AP, pemeriksaan darah dan urine lengkap.
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat – obatan.
8. Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
·
Gizi seimbang dengan mengkonsumsi makanan bergizi yang cukup dan minum
air 7 – 8 gelas/hari.
·
Istirahat yang cukup dengan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur malam 6-8
jam/hari.
9. Memberikan dorongan spiritual kepada klien.
10. Menganjurkan klien untuk tetap menjaga kebersihan diri
terutama vulva.
No comments:
Post a Comment