ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM HARI KE II
PADA NY “N” DENGAN BENDUNGAN ASI
DI PUSKESMAS PLUS BARA-BARAYA
TGL 11 JANUARI 2009
No.Register :
330109
Tgl. MRS :
09 Januari 2009, jam 00.35 Wita
Tgl. Partus
: 09 Januari
2009, jam 04.30 Wita
Tgl.Pengkajian :
11 Januari 2009, jam 09.30 Wita
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
Identifikasi
klien / suami
o
Nama :
Ny “N” / Tn “A”
o
Umur :
30 Thn / 32 Thn
o
Suku :
Makassar / Makassar
o
Agama :
Islam / Islam
o
Pekerjaan : IRT
/ Wiraswasta
o
Pendidikan : SMA/SMP
o
Nikah :
1 x / ± 2 Tahun
o
Alamat :
Jln Baronang No.39
B. Data Biologis / Fisiologis
1.
Keluhan utama:Ibu mengatakan payudaranya nyeri dan tegan
2.
Riwayat keluhan utama
a.
Ibu melahirkan tanggal 09 januari 2009 jam 04.30 Wita
b. Payudara tegang akibat malas menetek
c. Sifat keluhan terus menerus
sejak tanggal 09 januari 2009
d.
Upaya klien untuk mengatasi keluhan : mengompres payudara dengan air hangat
3.
Riwayat kesehatan lalu
a.
Ibu tidak ada
riwayat penyakit menular
b.
Ibu tidak
menderita penyakit jantung, diabetes dan Hipertensi
c.
Ridak ada
riwayat operasi dan alergi
d.
Tidak ada
riwayat ketergantungan obato-obatan maupun alkohol
4.
Riwayat
Kehamilan Sekarang
a.
GI P0 A0
b.
HPHT tgl 28 mei
2007, HTP 21 Februari 2008
c.
ANC 3X di PKM Bara-Baraya
d.
Hasil pemeriksa
laboratorium
Hb :11 gr %
Albumin
: -
Reduksi
: -
5.
Riwayat Haid
a.
Manarce : 13 tahun
b.
Siklus haid : 28-30 hari
c.
Berlangsung haid
: Tidak ada dismenorhoe
d.
Lamanya haid : 7 Hari
6.
Riwayat keluarga
berencana
Ibu
pernah menjadi Akseptor KB
7.
Riwayat
pemenuhan kebutuhan sehari hari
a.
Kebutuhan
nutrisi
1.
Kebiasaaan
-
Pola makan
teratur dengan menu nasi, lauk pauk, sayur, kadang kadang ada buah
-
Frekuensi makan
3X sehari
-
Kebutuhan cairan
atau minum 7 - 8 gelas sehari
2.
Tidak ada perubahan
setelah melahirkan
b.
Kebutuhan
eliminasi
1.
Kebiasaan BAK
-
Frekuensi BAK 4
– 5 / tahun
-
Warna kuning
jernih
-
Bau pesing
-
Tidak ada
gangguan eliminasi BAK
Perubahan
setelah melahirkan
-
Frekuensi BAK
4x/hari
-
Warna jernih dan
bau pesing
-
Ada gangguan BAK
yaitu perineum bila BAK
2.
Kebiasaan BAB
1.
Frekuensi 1X
sehari
2.
Tidak ada
gangguan eleiminasi BAB
Perubahan : Tidak ada perubahan
c.
Kebutuhan
personal Hygiene
1.
Rambut bersih,
2X seminggu memekai shampoo
2.
Mandi 2 x sehari
pakai sabun
3.
Sikat gigi 2x
sehari pakai pasta gigi
4.
Kuku dipotong 1x
seminggu
d.
Kebutuhan
istirahat dan tidur
Kebiasaan
: Isirahat tidur siang jam 13.00 s/d 15.00
(2 jam)
Istirahat tidur malam jam
22.00 s/d 06.00 (1 ½ jam )
Perubahan
setelah melahirkan
Ibu
sering terjaga/bangun jika bayinya menangis
e.
Data psikologis
a.
Ibu dan keluarga
beharap lekas pulang, merawat bayinya dengan keluarga dirumah
b.
Ibu merencanakan
ASI kepada bayinya karena lebih praktis dan ekonomis
c.
Ibu dan keluarga
sangat senang atas kelahiran anaknya
D.
Data spiritual
a.
Ibu belum bisa
beribadah karena sementara dalam keadaan wifas tapi selalu berdoa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
E.
Pemeriksaan
fisik
1. KU
ibu baik
2. Kesadaran :
Composmetis
3. BB
: 50 kg , TB : 152 cm
4. Tanda
tanda vital
- TD : 120/70 mmHg P :
20X/i
- N : 80X/I S : 36,5ĀŗC
Ekspresi
ibu menangis bila bergerak atau berjalan
Kepala :
keadaan rambut bersih, warna hitam, dan tidak mudah tercabut, kulit kepala
bersih dan tidak berketombe dan tidak ada nyeri tekan
Muka :
- Ekspresi
wajah menangis
- Tidak
pusat, tidak odema, tidak sianosis
- Tidak
sianosis
Hidung :
-
Simetris kiri
dan kanan
-
Tidak ada seluet
Gigi :
-
Tambah bersih,
gigi lengkap, tidak ada caries
-
Keadaan bibir
lembab, lidah bersih
Telinga :
-
Simetris kiri
dan kanan
-
Tampak bersih
Leher :
-
Tidak ada
pembesaran telinga hyroid
-
Tidak ada
pembesaran vena jogularis
Payudara :
-
Payudara
simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol
-
Hypermegtasi
pada aerola mammae
-
Tidak teraba
adanya benjolan payudara lembek
-
Kolostrum ada
jika payudara ditekan
Abdomen :
-
Tidak adabekas
luka operasi
-
Tampak
strielivide
-
TFU setinggi
pusat, kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras
Vulva dan perineum ;
-
Teraba
pengeluaran lokia rubr, berbau khas
-
Tampak ada luka
jahitan perineum, masih basah
-
Tidak ada tanda
infeksi, panas, merah, bengkak, sakit dan gangguan fungsi
Anus :
-
Tidak hemoroid
dan varises
Tungkai bawah :
-
Tampak simetris
kiri dan kanan, varises tidak ada
-
Human sigen
negative kiri dan kanan
-
LANGKAH
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagrosa :
1. Post
Partum Hari II
2. ASI
masih kurang
1. Post partum hari II
Ds : - Ibu melahirkan tanggal 9 januari
2009, jam 04.30 Wita
- Ibu mengeluh
agak nyeri pada perut bagian bawah
- Ibu mengatakan ini adalah persalinan pertama
- Ibu mengatakan masih takut dan belum tahu
cara merawat dengan benar.
DO
: - TIU setmogi pusat, kontraksi uterus baik, teraba bulat dank eras
- Pengeluaran
lokia Rubra, berbau khas
- putting susu
menonjol, saat dipencet keluar kolostrum.
- kosistensi payudara
lembek
Analisis dan Interpensi. :
§ Sekret
yang berasal dari eavum uteri dan vagina pada masa nifas hari I terdiri dari
darah segar bercampur sisa desidua, verniks, lanuga dan mekonium dan disebut
lokia rubra (ilmu kebidanan Hal 241)
§ Pada
proses involusio yang baik, uterus akan mengecil yang disebabkan oleh retraksi
dan kontraksi uerus, yang setiap hari akan mengecil 1 cm sampai akhirnya
mendekati keadaan semula.kontraksi dan retraksi uterus akan menimbulkan rasa
nyeri pada perut bagian bawah.
§ Pada
kehamilan 14 minggu, kadar progesterone dan estrogen meningkat. Dan menyebabkan
pertumbuhan kelenjar susu dan saluran mammae. Kedua hormone ini menghambat
kerja Hormon prolactin. Setelah placenta lahir kadar progesteron dan estrogen
menurun sehingga kadar prolaktin dan oksitosi meningkat dan dengan bebas dapat
merangsang laktasi.
2. ASI Masih kurang
DS : - Ibu mengatakan
asinya sedikit tapi bayinya kuat menangis
- Ibu mengatakan belum tahu cara
perawatan payudara
- Ibu kurang mengetahui manfaat ASI
DO : - Payudara lembek,
kolostrum ada bila dipencet
- Putting susu terbentuk
- Simetris kiri dan kanan
- Bayi menangis saat disusui
Analisis dan Interprestasi :
Setelah placenta lahir, kadar progesteron danestrogen ↓ sehingga
menaikkan kadar prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi peningkatan
produksi air susu dan menghambat ovulasi oksitosin menyebabkan uterus
berkontraksi sehingga membantu involusio uterus selama puerpevium dan
menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel untuk mengeluarkan ASI
LANGKAH III. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
1. Potensial terjadinya bendungan ASI
DS : - Ibu mengatakan
ASI kurang lancar
- Ibu mengatakan bayinya malas menetek
- Ibu mengatakan payudaranya keras dan
tegang
DO : - Kolostrum ada
saat areola dipencet
- Nyeri tekan pada payudara
- Payudara teraba tegang dan keras
Analisis dan Interpretasi
ASI yang kurang lancar keluar disebabkan
karena rangsangan hormon prolaktin dan hipofise posterior berkurang sehingga
alveolus pada payudara kurang memproduksi ASI sehingga bayi malas menetek
menyebabkan ASI akan tertampung disinus lactoferus yang terdapat dibawah areola
mammae yang makin lama makin banyak sehingga banyak menyababkan terjadinya
bendungan ASI dan oleh karena adanya sumbatan dari ASI yan su dah lama tidak
keluar dan menyebabkan ibu merasa nyeri pada payudara.(ilmu kandungan hal 482)
LANGKAH
IV. TINDAKAN EMERGENCY / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung perlunya
tindakan emergency/kolaborasi
LANGKAH
V: RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnosa :
1. Post partum hari II
Tujuan
; masa nifas berlangsung normal
Kriteria : - KU ibu
baik
- TTV dalam batas normal
- Involusio turun 1 cm
setiap hari
- Lochia dalam keadaan
normal
Rencana tindakan =
a. Ucapkan selamat atas
kelahiran bayinya
Rasional = Dengan
mengucapkan selamat atas kelahiran bayinya maka ibu akan merasa diperhatikan
oleh petugas.
b.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Rasional = Dengan member penjelasan semua
prosedur/tindakan yang dilakukan akan dapat dimengerti ibu, sehingga mau
bekerja sama dengan petugas.
c.
Observasi keadaan umum dari tanda vital
Rasional = Dengan Observasi, KU dan tanda
vital merupakan landasan petunjuk untuk melakukan tindakan selanjutnya.
d.
Observasi TFU : kontraksi rahim dan lokia setiap hari
Rasional = Dengan mengobservasi TFU,
kontraksi uterus dan lokia dapat menggambarkan keadaan involusio untuk
menentukan tindakan selanjutnya
e.
Anjurkan ibu agar menyusui bayinya sesering mungkin
Rasional = Semakin sering bayi mengisap
akan merangsang hormon prodaktin dan oksitosin untuk memproduksi dan
mengeluarkan ASI
f.
Ajarkan ibu cara menyusui dengan benar
Rasional = Dengan posisi / cara menyusui
yang benar, bayi dapat lebih mudah dan puas mengisap ASI, sementara ibu tidak
merasa sakit.
g.
Jelaskan manfaat pemberian ASI
Rasional = Agar ibu dapat mengerti
pentingnya ASI dan bersedia menyusui bayinya
h.
Lakukan perawatan payudara dan anjurkan ibu untuk melakukannya tiap hari.
Rasional = Dengan perawatan payudara dapat
melancarkan sirkulasi darah sehingga produksi ASI lancardan mencegah terjadinya
bendungan.
i.
Anjurkan ibu agar mengkomsumsi gisi seimbang
Rasional = makanan yang mengandung gisi
seimbang sangat diperlukan oleh ibu unuk sumber tenaga, pembangunan dan
pengaturan untuk membantu proses pemulihan dan pembentukan ASI.
j.
Anjurkan ibu untuk melakukan latihan dasar panggul
Rasional = Dengan latihan dasar panggul
(kagel exercise) dapat bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi, mengencangkan
otot dasar panggul dan mencegah intcontinsia urine
MASALAH
AKTUAL :
1.ASI masih kurang
Tujuan : Agar produksi ASI lancar
Kriteria :
- produksi ASI lancar serta banyak
- Ibu dapat menyusui bayinya dengan baik dan seserinh
mungkin dan bati tidak malas menetek
Rencana Tindakan :
a.Ajarkan ibu untuk menyusui bayinya
sesering mungkin
Rasional :Dengan
adanya isapan bayi dapat merangsang hipofise anterior memproduksi prolaktin dan
hipofise posterior mengeluarkan oksitosin sehingga dapat membuat ASI memancar
lancar
b.Lakukan perawatan dan ajarkan ibu
cara perawatan payudara
Rasional :Dengan
merawat payudara dapat mengurangi terjadinya bendungan ASI, serta memperlancar
peredaran darah ke vena
c.Ajarkan ibu cara menyusui yang benar
Rasional :Dapat
memberikan rasa nyaman bagi ibu dan bayi
d.Anjurkan ibu untuk istrahat yang cukup
Rasional :Istrahat
yang cukup dapat meningkatkan jumlah produksi ASI
e. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang
bergizi.
Rasional :Produksi
ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yng dimakan ibu,apabila makanan ibi teratur
dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi ASI karena kelenjar
pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup bagi
ibu menyusui diperlukan mengkomsumsi tambahan 500 kalori/hari
MASALAH
POTENSIAL
1.
Potensial terjadi bendungan ASI
Tujuan = Agar bendungan ASI berkurang/hilang
Kriteria = Produksi ASI lancar
Rencana Tindakan
a. Anjurkan
ibu sangga payudara
Rasional
= Dengan sangga payudara diharapkan ASI yang terbendung dapat keluar
b. Anjurkan ibu untuk kompres dengan air
hangat pada payudara sebelum menyusui
Rasional
= Mencegah terjadinya fase konstriksi pada payudara
c. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui
Rasional
= Agar tidak terjadi statis pada payudara yang dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi
d. Anjurkan/ajarkan ibu senam laktasi
Rasional
= Gerakan ini akan membantu memperlancar peredaran darah dan limfe payudara
sehingga statis/penyempitan pembuluh darah di payudara dapat di hindarkan
e. Anjurkan ibu untuk minum dan istrahat
Rasional
= Banyak minum dan istrahat dapat mengurangi reaksi sistemik demam
LANGKAH
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
10 Januari 2009, jam 09.30
Masalah
aktual : Post partum hari
ke II dengan masalah ASI masih kurang
Masalah
Potensial : Antisipasi
terjadinya bendungan ASI
Post
Partum Hari Ke II
1. Mengobservasi tinggi fundus uteri
Hasil
: 2jrbpst
2. Mengobservasi pengeluaran lochia
Hasil
: Terdapat pengeluaran lochia rubra
3. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri
dan genitalia
4. Menganjurkan ibu untuk istrhat cukup
5. Menganjurkan ibu latihan otot-otot perut
dan panggul
6. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
Hasil : Ibu berusaha untuk bangun dan
bergerak dari tempat tidurnya
3.
ASI masih kurang
a. Mengajarkan ibu untuk breast care
b. Mengajarkan ibu cara untuk menyusui yang
benar.
Hasil
= Ibu menyusui bayinya dengan posisi dengan nyaman, dekatkan putting kemulut
bayi sehingga menyentuk tepi mulut. Pastikan bahwa semua aerola masuk kemulut
bayi, gunakan jari untuk menekan payudara agar tak menutupi hidung bayi
c.
Ibu mengetahui manfaat ASI bagi bayinya. kolostrum mengandung antibody untuk
mencegah infeksi. ASI mudah dicernah dan praktis, pemberian ASI juga membuat
rahim berkontraksi dan menghambat pendarahan.
Potensial
Terjadinya Bendungan ASI
1.
Menganjurkan ibu
untuk menyangga payudara dengan kain
2.
Menganjurkan ibu
mengompres payudaranya dengan air hangat bila akan menyusui
3.
Menganjurkan ibu
tetap menyusui bayinya agar tidak terjadi abses payudara
4.
Menganjurkan ibu
senam laktasi
Hasil
: Menggerakkan tangan secara berputar sehingga persendian bahu ikut bergerak
kearah yang sama
5.
Menganjurkan ibu
banyak minum dan beristirahat
Hasil
: Mengkomsumsi 2 l/hari, 7-9 gelas sehari, istrahat 7-8 jam/har
LANGKAH
VII. EVALUASI
Tanggal
10 Desember 2008, jam 09.35 Wita
Masalah
aktual:
1. TFU
2 jrbpst
2. Pengeluaran
lochia rubra berbau amis ± 20 cc
3. Ibu
bersedia menjaga kebersihan dirinya seperti yang dianjurkan
4. Ibu
bersedia beristirahat dan makan-makanan bergizi seperti yang dianjurkan
5. Ibu
telah malakukan latihan otot perut dan panggul
6. Ibu
dapat menyusui dengan bemar
7. Nyeri
tekan sudah berkurang
Masalah potensial:
Bendungan ASI tidak terjadi ditandai
dengan:
1. TTV
dalam batas normal
2. Produksi
ASI lancar
3. Tidak
ada pembengkakan dan luka puting pada payudara dan tidak ada tanda-tanda
infeksi
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
POST PARTUM II
PADA NY “N” DENGAN BENDUNGAN ASI
TANGGAL09 JANUARI 2009
No.Register :
330109
Tgl. MRS :
9 Januari 2009, jam 00.35 Wita
Tgl. Partus
: 9 januari2009, jam 04.30 Wita
Tgl.Pengkajian :
11 januari 2009, jam 09.30 Wita
Identifikasi klien / suami
o
Nama : Ny “N” / Tn “A”
o
Umur : 30 Thn / 32 Thn
o
Suku : Makassar / Makassar
o
Agama : Islam / Islam
o
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
o
Pendidikan : SMA/SMP
o
Nikah : 1 x / ± 2 Tahun
o
Alamat : Jln Baronang No.39
SUBJEKTIF (S)
a. Ibu mengatakan ini persalinan yang
pertama
b. Ibu mengatakan payudara kirinya nyeri
dan tegang
c. Ibu mengatakan bayinya malas menetek
d. Ibu mengatakan ada pengeluaran dari
jalan lahir
OBJEKTIF (O)
a. Kontraksi uterus baik (terba keras dan
bundar)
b. TFU 2 jrbpst
c. Ada pengeluaran darah dari jalan lahir
berwarna merah kecoklatan
d. Asi belum lancar, colostrums ada bila
puting susu dipencet
e. Payudara teraba tegang dan keras
f. Nyeri tekan pada payudara
ASSESMENT ( A )
Diagnosa : Post partum hari ke II
Masalah aktual : ASI masih kurang/kurang lancar
Masalah potensial : Antisipasi terjadinya mastitis
PLANNING ( P )
1. Mengobservasi
TFU
Hasil : TFU 2 jrbpst
2. Mengobservasi
pengeluaran lochia
Hasil : Terdapat
pengeluaran lochia rubra
3. Menganjurkan
ibu menjaga kebersihan diri dan genitalia dengan mandi 2x sehari, mengganti
pakaian 1-2 kali sehari, keramas 2-3 kali seminggu serta mengganti doek setiap
kali basah
4. Menganjurkan
ibu untuk beristirahat yang cukup
5. Menganjurkan
ibu latihan otot-otot perut dan panggul
6. Menganjurkan
ibu untuk mobilisasi dini
7. Menganjurkan
ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
8. Menganjurkan
ibu untuk menyusui pada kedua payudara
9. Merawat
dan mengajarkan ibu tentang perawatan payudara
10. Menganjurkan
ibu untuk mengompres payudaranya sebelum menyusui
11. Mengajarkan
ibu cara menyusui yang bebar
12. Menganjurkan
ibu untuk makan-makanan yang bergizi
13. Menganjurkan
ibu menyangga payudara dengan menggunakan kain/bra yang dapat menyangga
payudara
14. Menganjurkan
ibu menyusui bayinya agar tidak terjadi abses
No comments:
Post a Comment