BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembangunan
kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Sumber Daya Manusia untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri, sebagaimana yang tercantum dalam
Pancasila dan UUD 1945 “Kualitas
sumber daya Indonesia sebagai salah satu modal pembangunan nasional perlu
ditingkatkan secara terus menerus termasuk derajat kesehatannnya (Depkes,
2000).
Salah
satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
serta bebas dari penyakit dan kecacatan (Depkes, 2000).
Hepatitis
B merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh virus, sangat mematikan
dan sulit terdeteksi secara dini. Menurut Masatoshi Makuuci penyakit hepatitis
adalah masalah kesehatan global dan penyebab kesakitan serta kematian yang
cukup besar di dunia (Wicak, 2009).
Hepatitis
infeksiosa disebabkan oleh virus dan merupakan penyakit hati yang paling sering
dijumpai dalam kehamilan. Pada wanita hamil penyebab hepatitis infeksiosa
terutama oleh virus hepatitis B, walaupun kemungkinan juga dapat virus
hepatitis A atau hepatitis C. Hepatitis virus dapat terjadi pada setiap saat
kehamilan dan mempunyai pengaruh buruk pada janin maupun ibu. Pada trimester
pertama dapat terjadi keguguran, akan tetapi jarang dijumpai kelainan
congenital (anomaly pada janin), sedangkan pada kehamilan trimester kedua dan
ketiga, sering terjadi persalinan prematur. Tidak dianjurkan melakukan
terminasi pada kehamilan, dengan induksi atau seksio sesarea, karena akan
mempertinggi risiko pada ibu. Pada hepatitis B, janin kemungkinan dapat
penularan melalui plasenta, waktu lahir, atau masa neonates, walaupun masih
kontroversi tentang penularan melalui air susu (Prawirohardjo, 2007).
Dari
data World Health Organisition (WHO)
virus Hepatitis B kronis diperkirakan menyerang 350 juta orang di dunia,
terutama Asia tenggara dan Afrika, dan menyebabkan kematian 1,2 juta orang
pertahun. Dari jumlah itu 15-25% yang terinfeksi kronis meninggal dunia karena
komplikasi dari sirosis dan kanker hati. Virus Hepatitis B menjadi pembunuh
nomor 10 di dunia dengan jumlah orang terinfeksi mencapai dua milyar jiwa
(Wicak, 2009).
Center For Desease Control and Prevention
(CDC) melaporkan bahwa pada tahun 1999 sekitar 80.000 infeksi hepatitis B baru
terjadi, yang merupakan penurunan dari 450.000/tahun pada tahun 1980-an. Hepatitis B kronis ada yang menyerang 1
sampai 1,25 juta orang di Amerika Serikat. Studi hepatitis pascatransfusi
terkini menunjukkan kurang dari 5% kasus disebabkan hepatitis B (Varney, 2007).
Prevalensi
ibu hamil di Indonesia yang mengidap virus Hepatitis B berkisar 1-5%. Kehamilan
sendiri tidak memperberat infeksi virus hepatitis B, akan tetapi jika terjadi
infeksi akut pada kehamilan bisa mengakibatkan terjadinya Hepatitis Fulminan
yang dapat menimbulkan mortalitas yang tinggi pada ibu dan janinnya
(Prawirohardjo S, 2008).
Kendatipun
bukan tergolong penyakit turunan genetis, kemungkinan ibu berpenyakit Hepatitis
B menularkan virus Hepatitis B kepada bayinya cukup tinggi, yakni mencapai 20%.
Seorang bayi berisiko tinggi hendaknya segera diberi vaksinasi hepatitis B
sejak lahir (Anonim, 2010).
Risiko
keseluruhan dari infeksi neonatal kira-kira 75% jika ibu terinfeksi pada trimester
ketiga atau masa nifas, dan risiko ini jauh lebih rendah (5-10%) jika ibu terinfeksi
pada awal kehamilan. Sebagian besar infeksi pada bayi baru lahir kemungkinan
terjadi saat persalinan dan kelahiran atau melalui kontak ibu bayi, daripada
secara transplasenta (Anonim,
2010).
Walaupun sebagian besar bayi menunjukkan tanda infeksi ikterus ringan,
mereka cenderung menjadi carrier. Status carrier ini dipertimbangkan akan
menjadi sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler. Infeksi kronik terjadi
kira-kira 90% pada bayi yang terinfeksi, 60% pada anak < 5 tahun dan 2%-6%
pada dewasa (Anonim, 2010).
Pendidikan
kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan sedangkan pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (overt behavior). Karena itu perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
Puskesmas
Mamajang merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan di Kota Makassar,
jumlah ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya pada tahun 2007 sekitar 954 orang, tahun 2008
sekitar 992 orang dan tahun 2009 sekitar 673 orang.
Ibu
hamil perlu mengetahui tentang penyakit Hepatitis B sehingga mereka dapat
melakukan pencegahan agar tidak terjadi penularan baik ke ibu maupun janinnya,
upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah kewaspadaan universal dengan
menghindari hubungan seksual dan pemakaian alat atau bahan dari pengidap,
skrining ibu hamil terutama pada daerah prevalensi Hepatitis B yang tinggi dan pemberian vaksin Hepatitis B
(Prawirohardjo S, 2008).
Berdasarkan
uraian tersebut maka penulis akan melakukan suatu penelitian tentang “ Gambaran
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Penyakit Hepatitis B di Puskesmas Mamajang
Makassar Bulan April Tahun 2010”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar
belakang dan mengacu pada tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian penyakit Hepatitis B di
Puskesmas Mamajang Makassar bulan April Tahun
2010?
2. Bagaimana
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gejala penyakit Hepatitis B di Puskesmas Mamajang Makassar
bulan April Tahun 2010?
3. Bagaimana
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penyakit Hepatitis B di
Puskesmas Mamajang Makassar bulan April Tahun
2010?
4. Bagaimana
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang dampak penyakit Hepatitis B di Puskesmas
Mamajang Makassar bulan April Tahun
2010?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan
Umum
Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang penyakit hepatitis B di Puskesmas Mamajang Makassar bulan April Tahun 2010.
2. Tujuan
Khusus
a. Diperolehnya
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian penyakit hepatitis B.
b. Diperolehnya
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gejala penyakit Hepatitis B.
c.
Diperolehnya gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penyakit Hepatitis B.
d. Diperolehnya
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang dampak penyakit Hepatitis B.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi
institusi pendidikan
Sebagai pedoman dan bahan
informasi bagi institusi pendidikan kebidanan untuk penulisan karya tulis
ilmiah berikutnya.
2.
Bagi instansi Puskemas
Mamajang Makassar
Sebagai
masukan pada penentu kebijakan dalam upaya pencegahan penyakit Hepatitis B.
3.
Bagi peneliti
Sebagai
masukan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya yang menyangkut
tentang Hepatitis B.
Berdasarkan
latar belakang, tujuan serta menfaat penelitian diatas, bab berikut akan
membahas tentang landasan teori
permisi, boleh minta full version nya kah untuk membantu penelitian saya mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang hepatitis B di gresik
ReplyDeletemaaf mau tanya, apakah penelitiannya sudah ada hasilnya? karna saya juga penelitiannya mirip mirip dengan itu
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletepermisi, boleh minta full version nya? untuk ajuan penelitian saya juga tentang hubungan pengetahuan ibu tentang hep b terhadap peningkatan ddhb
ReplyDelete