Thursday, May 10, 2012



ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM HARI KE II
PADA NY “N” DENGAN BENDUNGAN ASI
DI PUSKESMAS PLUS BARA-BARAYA
TGL 11 JANUARI 2009


No.Register            : 330109
Tgl. MRS                : 09 Januari 2009, jam 00.35 Wita
Tgl. Partus              : 09 Januari 2009, jam 04.30 Wita
Tgl.Pengkajian        : 11 Januari 2009, jam 09.30 Wita

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
 Identifikasi klien / suami       
o   Nama               : Ny “N” / Tn “A”
o   Umur               : 30 Thn / 32 Thn
o   Suku                : Makassar / Makassar
o   Agama             : Islam / Islam
o   Pekerjaan         : IRT / Wiraswasta
o   Pendidikan : SMA/SMP
o   Nikah               : 1 x / ± 2 Tahun
o   Alamat             : Jln Baronang No.39

B. Data Biologis / Fisiologis
     1. Keluhan utama:Ibu mengatakan payudaranya nyeri dan tegan            
     2. Riwayat keluhan utama
a. Ibu melahirkan tanggal 09 januari 2009 jam 04.30 Wita
        b. Payudara tegang akibat malas menetek
        c. Sifat keluhan terus menerus sejak tanggal 09 januari 2009
d. Upaya klien untuk mengatasi keluhan : mengompres payudara   dengan air hangat           
3. Riwayat kesehatan lalu
a.       Ibu tidak ada riwayat penyakit menular
b.      Ibu tidak menderita penyakit jantung, diabetes dan Hipertensi
c.       Ridak ada riwayat operasi dan alergi
d.      Tidak ada riwayat ketergantungan obato-obatan maupun alkohol
4.      Riwayat Kehamilan Sekarang
a.       GI P0 A0
b.      HPHT tgl 28 mei 2007, HTP 21 Februari 2008
c.       ANC 3X di PKM Bara-Baraya
d.      Hasil pemeriksa laboratorium
Hb                   :11 gr %
Albumin          :    -
Reduksi           :    -
5.      Riwayat Haid
a.       Manarce                      : 13 tahun
b.      Siklus haid                  : 28-30 hari
c.       Berlangsung haid        : Tidak ada dismenorhoe
d.      Lamanya haid             : 7 Hari           
6.      Riwayat keluarga berencana
Ibu pernah menjadi Akseptor KB
7.      Riwayat pemenuhan kebutuhan sehari hari
a.       Kebutuhan nutrisi
1.      Kebiasaaan
-     Pola makan teratur dengan menu nasi, lauk pauk, sayur, kadang kadang ada buah
-     Frekuensi makan 3X sehari
-     Kebutuhan cairan atau minum 7 - 8 gelas sehari
2.      Tidak ada perubahan setelah melahirkan
b.      Kebutuhan eliminasi
1.      Kebiasaan BAK
-       Frekuensi BAK 4 – 5 / tahun
-       Warna kuning jernih
-       Bau pesing
-       Tidak ada gangguan eliminasi BAK
                                                Perubahan setelah melahirkan
-       Frekuensi BAK 4x/hari
-       Warna jernih dan bau pesing
-       Ada gangguan BAK yaitu perineum bila BAK
2.   Kebiasaan BAB
1.      Frekuensi 1X sehari
2.      Tidak ada gangguan eleiminasi BAB
Perubahan    : Tidak ada perubahan
c.       Kebutuhan personal Hygiene
1.      Rambut bersih, 2X seminggu memekai shampoo
2.      Mandi 2 x sehari pakai sabun
3.      Sikat gigi 2x sehari pakai pasta gigi
4.      Kuku dipotong 1x seminggu
d.      Kebutuhan istirahat dan tidur
Kebiasaan : Isirahat tidur siang jam 13.00 s/d 15.00 (2 jam)
                    Istirahat tidur malam jam 22.00 s/d 06.00 (1 ½ jam )
Perubahan setelah melahirkan
Ibu sering terjaga/bangun jika bayinya menangis
e.       Data psikologis
a.       Ibu dan keluarga beharap lekas pulang, merawat bayinya dengan keluarga dirumah
b.      Ibu merencanakan ASI kepada bayinya karena lebih praktis dan ekonomis
c.       Ibu dan keluarga sangat senang atas kelahiran anaknya
D.    Data spiritual
a.       Ibu belum bisa beribadah karena sementara dalam keadaan wifas tapi selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa

E.     Pemeriksaan fisik
1.      KU ibu baik
2.      Kesadaran      : Composmetis
3.      BB : 50 kg , TB : 152 cm
4.      Tanda tanda vital
-       TD     : 120/70 mmHg                       P          : 20X/i
-       N        : 80X/I                                     S          : 36,5ĀŗC
Ekspresi ibu menangis bila bergerak atau berjalan
Kepala                 : keadaan rambut bersih, warna hitam, dan tidak mudah tercabut, kulit kepala bersih dan tidak berketombe dan tidak ada nyeri tekan
Muka                   :
-     Ekspresi wajah menangis
-     Tidak pusat, tidak odema, tidak sianosis
-     Tidak sianosis
Hidung                :
-     Simetris kiri dan kanan
-     Tidak ada seluet
            Gigi                      :
-     Tambah bersih, gigi lengkap, tidak ada caries
-     Keadaan bibir lembab, lidah bersih
            Telinga                 :
-     Simetris kiri dan kanan
-     Tampak bersih
            Leher                   :
-     Tidak ada pembesaran telinga hyroid
-     Tidak ada pembesaran vena jogularis

Payudara              :
-     Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol
-     Hypermegtasi pada aerola mammae
-     Tidak teraba adanya benjolan payudara lembek
-     Kolostrum ada jika payudara ditekan
            Abdomen             :
-     Tidak adabekas luka operasi
-     Tampak strielivide
-     TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras
            Vulva dan perineum    ;
-     Teraba pengeluaran lokia rubr, berbau khas
-     Tampak ada luka jahitan perineum, masih basah
-     Tidak ada tanda infeksi, panas, merah, bengkak, sakit dan gangguan fungsi
            Anus                    :
-     Tidak hemoroid dan varises
            Tungkai bawah    :
-     Tampak simetris kiri dan kanan, varises tidak ada
-     Human sigen negative kiri dan kanan
-      
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
                 Diagrosa :
1.      Post Partum Hari II
2.      ASI masih kurang      
                 1. Post partum hari II
     Ds : - Ibu melahirkan tanggal 9 januari 2009, jam 04.30 Wita
                              - Ibu mengeluh agak nyeri pada perut bagian bawah
 - Ibu mengatakan ini adalah persalinan pertama
 - Ibu mengatakan masih takut dan belum tahu cara merawat dengan benar.
DO : - TIU setmogi pusat, kontraksi uterus baik, teraba bulat dank eras
- Pengeluaran lokia Rubra, berbau khas
- putting susu menonjol, saat dipencet keluar kolostrum.
- kosistensi payudara lembek
Analisis dan Interpensi. :
§  Sekret yang berasal dari eavum uteri dan vagina pada masa nifas hari I terdiri dari darah segar bercampur sisa desidua, verniks, lanuga dan mekonium dan disebut lokia rubra (ilmu kebidanan Hal 241)
§  Pada proses involusio yang baik, uterus akan mengecil yang disebabkan oleh retraksi dan kontraksi uerus, yang setiap hari akan mengecil 1 cm sampai akhirnya mendekati keadaan semula.kontraksi dan retraksi uterus akan menimbulkan rasa nyeri pada perut bagian bawah.
§  Pada kehamilan 14 minggu, kadar progesterone dan estrogen meningkat. Dan menyebabkan pertumbuhan kelenjar susu dan saluran mammae. Kedua hormone ini menghambat kerja Hormon prolactin. Setelah placenta lahir kadar progesteron dan estrogen menurun sehingga kadar prolaktin dan oksitosi meningkat dan dengan bebas dapat merangsang laktasi.
2. ASI Masih kurang
DS : - Ibu mengatakan asinya sedikit tapi bayinya kuat menangis
        - Ibu mengatakan belum tahu cara perawatan payudara
        - Ibu kurang mengetahui manfaat ASI
DO : - Payudara lembek, kolostrum ada bila dipencet
        - Putting susu terbentuk
        - Simetris kiri dan kanan
         - Bayi menangis saat disusui
Analisis dan Interprestasi :
        Setelah placenta lahir, kadar progesteron danestrogen ↓ sehingga menaikkan kadar prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi peningkatan produksi air susu dan menghambat ovulasi oksitosin menyebabkan uterus berkontraksi sehingga membantu involusio uterus selama puerpevium dan menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel untuk mengeluarkan ASI

LANGKAH III. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
1. Potensial terjadinya bendungan ASI
DS : - Ibu mengatakan ASI kurang lancar
        - Ibu mengatakan bayinya malas menetek
        - Ibu mengatakan payudaranya keras dan tegang
DO : - Kolostrum ada saat areola dipencet
        - Nyeri tekan pada payudara
        - Payudara teraba tegang dan keras

Analisis dan Interpretasi
ASI yang kurang lancar keluar disebabkan karena rangsangan hormon prolaktin dan hipofise posterior berkurang sehingga alveolus pada payudara kurang memproduksi ASI sehingga bayi malas menetek menyebabkan ASI akan tertampung disinus lactoferus yang terdapat dibawah areola mammae yang makin lama makin banyak sehingga banyak menyababkan terjadinya bendungan ASI dan oleh karena adanya sumbatan dari ASI yan su dah lama tidak keluar dan menyebabkan ibu merasa nyeri pada payudara.(ilmu kandungan hal 482)

LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENCY / KOLABORASI
    Tidak ada data yang mendukung perlunya tindakan emergency/kolaborasi
LANGKAH V: RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
   Diagnosa :
  1. Post partum hari II
      Tujuan   ; masa nifas berlangsung normal
      Kriteria   : - KU ibu baik
                     - TTV dalam batas normal
                        - Involusio turun 1 cm setiap hari
                        - Lochia dalam keadaan normal
      Rencana tindakan =
a. Ucapkan selamat atas kelahiran bayinya
     Rasional =   Dengan mengucapkan selamat atas kelahiran bayinya maka ibu akan merasa diperhatikan oleh petugas.
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
     Rasional = Dengan member penjelasan semua prosedur/tindakan yang dilakukan akan dapat dimengerti ibu, sehingga mau bekerja sama dengan petugas.
c. Observasi keadaan umum dari tanda vital
     Rasional = Dengan Observasi, KU dan tanda vital merupakan landasan petunjuk untuk melakukan tindakan selanjutnya.
d. Observasi TFU : kontraksi rahim dan lokia setiap hari
     Rasional = Dengan mengobservasi TFU, kontraksi uterus dan lokia dapat menggambarkan keadaan involusio untuk menentukan tindakan selanjutnya
e. Anjurkan ibu agar menyusui bayinya sesering mungkin
     Rasional = Semakin sering bayi mengisap akan merangsang hormon prodaktin dan oksitosin untuk memproduksi dan mengeluarkan ASI
f. Ajarkan ibu cara menyusui dengan benar
     Rasional = Dengan posisi / cara menyusui yang benar, bayi dapat lebih mudah dan puas mengisap ASI, sementara ibu tidak merasa sakit.
g. Jelaskan manfaat pemberian ASI
     Rasional = Agar ibu dapat mengerti pentingnya ASI dan bersedia menyusui bayinya
h. Lakukan perawatan payudara dan anjurkan ibu untuk melakukannya tiap hari.
     Rasional = Dengan perawatan payudara dapat melancarkan sirkulasi darah sehingga produksi ASI lancardan mencegah terjadinya bendungan.
i. Anjurkan ibu agar mengkomsumsi gisi seimbang
     Rasional = makanan yang mengandung gisi seimbang sangat diperlukan oleh ibu unuk sumber tenaga, pembangunan dan pengaturan untuk membantu proses pemulihan dan pembentukan ASI.
j. Anjurkan ibu untuk melakukan latihan dasar panggul
     Rasional = Dengan latihan dasar panggul (kagel exercise) dapat bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi, mengencangkan otot dasar panggul dan mencegah intcontinsia urine
MASALAH AKTUAL :
     1.ASI masih kurang
   Tujuan   : Agar produksi ASI lancar
   Kriteria : - produksi ASI lancar serta banyak
                  - Ibu dapat menyusui bayinya dengan baik dan seserinh mungkin dan bati tidak malas menetek   
   Rencana Tindakan :
           a.Ajarkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
     Rasional         :Dengan adanya isapan bayi dapat merangsang hipofise anterior memproduksi prolaktin dan hipofise posterior mengeluarkan oksitosin sehingga dapat membuat ASI memancar lancar
           b.Lakukan perawatan dan ajarkan ibu cara perawatan payudara
        Rasional      :Dengan merawat payudara dapat mengurangi terjadinya bendungan ASI, serta memperlancar peredaran darah ke vena
   c.Ajarkan ibu cara menyusui yang benar
        Rasional      :Dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu dan bayi    
   d.Anjurkan ibu untuk istrahat yang cukup
        Rasional      :Istrahat yang cukup dapat meningkatkan jumlah produksi ASI
   e. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi.
        Rasional      :Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yng dimakan ibu,apabila makanan ibi teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi ASI karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup bagi ibu menyusui diperlukan mengkomsumsi tambahan 500 kalori/hari
MASALAH POTENSIAL
1. Potensial terjadi bendungan ASI
   Tujuan = Agar bendungan ASI berkurang/hilang
   Kriteria = Produksi ASI lancar                                                
   Rencana Tindakan
           a.  Anjurkan ibu sangga payudara
        Rasional = Dengan sangga payudara diharapkan ASI yang terbendung dapat keluar
   b. Anjurkan ibu untuk kompres dengan air hangat pada payudara sebelum menyusui
        Rasional = Mencegah terjadinya fase konstriksi pada payudara
   c. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui
        Rasional = Agar tidak terjadi statis pada payudara yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi
   d. Anjurkan/ajarkan ibu senam laktasi
        Rasional = Gerakan ini akan membantu memperlancar peredaran darah dan limfe payudara sehingga statis/penyempitan pembuluh darah di payudara dapat di hindarkan
   e. Anjurkan ibu untuk minum dan istrahat
        Rasional = Banyak minum dan istrahat dapat mengurangi reaksi sistemik demam

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 10 Januari 2009, jam 09.30
Masalah aktual                 : Post partum hari ke II dengan masalah ASI masih kurang
Masalah Potensial            : Antisipasi terjadinya bendungan ASI
Post Partum Hari Ke II
   1. Mengobservasi tinggi fundus uteri
        Hasil : 2jrbpst
   2. Mengobservasi pengeluaran lochia
        Hasil : Terdapat pengeluaran lochia rubra
   3. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri dan genitalia
   4. Menganjurkan ibu untuk istrhat cukup
   5. Menganjurkan ibu latihan otot-otot perut dan panggul
   6. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
        Hasil : Ibu berusaha untuk bangun dan bergerak dari tempat tidurnya
3. ASI masih kurang
   a. Mengajarkan ibu untuk breast care
   b. Mengajarkan ibu cara untuk menyusui yang benar.
Hasil = Ibu menyusui bayinya dengan posisi dengan nyaman, dekatkan putting kemulut bayi sehingga menyentuk tepi mulut. Pastikan bahwa semua aerola masuk kemulut bayi, gunakan jari untuk menekan payudara agar tak menutupi hidung bayi
c. Ibu mengetahui manfaat ASI bagi bayinya. kolostrum mengandung antibody untuk mencegah infeksi. ASI mudah dicernah dan praktis, pemberian ASI juga membuat rahim berkontraksi dan menghambat pendarahan.
Potensial Terjadinya Bendungan ASI
1.      Menganjurkan ibu untuk menyangga payudara dengan kain
2.      Menganjurkan ibu mengompres payudaranya dengan air hangat bila akan menyusui
3.      Menganjurkan ibu tetap menyusui bayinya agar tidak terjadi abses payudara
4.      Menganjurkan ibu senam laktasi
Hasil : Menggerakkan tangan secara berputar sehingga persendian bahu ikut bergerak kearah yang sama
5.      Menganjurkan ibu banyak minum dan beristirahat
Hasil : Mengkomsumsi 2 l/hari, 7-9 gelas sehari, istrahat 7-8 jam/har
              

LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 10 Desember 2008, jam 09.35 Wita
Masalah aktual:
1.      TFU 2 jrbpst
2.      Pengeluaran lochia rubra berbau amis ± 20 cc
3.      Ibu bersedia menjaga kebersihan dirinya seperti yang dianjurkan
4.      Ibu bersedia beristirahat dan makan-makanan bergizi seperti yang dianjurkan
5.      Ibu telah malakukan latihan otot perut dan panggul
6.      Ibu dapat menyusui dengan bemar
7.      Nyeri tekan sudah berkurang
        Masalah potensial:
        Bendungan ASI tidak terjadi ditandai dengan:
1.      TTV dalam batas normal
2.      Produksi ASI lancar
3.      Tidak ada pembengkakan dan luka puting pada payudara dan tidak ada tanda-tanda infeksi















PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM II
PADA NY “N” DENGAN BENDUNGAN ASI
TANGGAL09 JANUARI 2009


No.Register            : 330109
Tgl. MRS                : 9 Januari 2009, jam 00.35 Wita
Tgl. Partus           : 9 januari2009, jam 04.30 Wita
Tgl.Pengkajian        : 11 januari 2009, jam 09.30 Wita

Identifikasi klien / suami        
o   Nama          : Ny “N” / Tn “A”
o   Umur          : 30 Thn / 32 Thn
o   Suku           : Makassar / Makassar
o   Agama        : Islam / Islam
o   Pekerjaan    : IRT / Wiraswasta
o   Pendidikan : SMA/SMP
o   Nikah          : 1 x / ± 2 Tahun
o   Alamat        : Jln Baronang No.39


SUBJEKTIF   (S)
      a. Ibu mengatakan ini persalinan yang pertama
      b. Ibu mengatakan payudara kirinya nyeri dan tegang
      c. Ibu mengatakan bayinya malas menetek
      d. Ibu mengatakan ada pengeluaran dari jalan lahir
     
OBJEKTIF   (O)
      a. Kontraksi uterus baik (terba keras dan bundar)
      b. TFU 2 jrbpst
      c. Ada pengeluaran darah dari jalan lahir berwarna merah kecoklatan
      d. Asi belum lancar, colostrums ada bila puting susu dipencet
      e. Payudara teraba tegang dan keras
      f. Nyeri tekan pada payudara

ASSESMENT   ( A )
      Diagnosa : Post partum hari ke II
      Masalah aktual         : ASI masih kurang/kurang lancar
      Masalah potensial     : Antisipasi terjadinya mastitis

PLANNING  ( P ) 
1.      Mengobservasi TFU
Hasil : TFU 2 jrbpst
2.      Mengobservasi pengeluaran lochia
Hasil : Terdapat pengeluaran lochia rubra
3.      Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri dan genitalia dengan mandi 2x sehari, mengganti pakaian 1-2 kali sehari, keramas 2-3 kali seminggu serta mengganti doek setiap kali basah
4.      Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup
5.      Menganjurkan ibu latihan otot-otot perut dan panggul
6.      Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
7.      Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
8.      Menganjurkan ibu untuk menyusui pada kedua payudara
9.      Merawat dan mengajarkan ibu tentang perawatan payudara
10.  Menganjurkan ibu untuk mengompres payudaranya sebelum menyusui
11.  Mengajarkan ibu cara menyusui yang bebar
12.  Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi
13.  Menganjurkan ibu menyangga payudara dengan menggunakan kain/bra yang dapat menyangga payudara
14.  Menganjurkan ibu menyusui bayinya agar tidak terjadi abses









     

No comments:

Post a Comment