Tuesday, May 15, 2012

MIOMA UTERI




PENGERTIAN
Mioma uteri adalah neoplasna jinak yang berasal otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaannya dikenal juga dengan istilah fibromioma, leiomoma, ataUpun fibroid.
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrois, biasa juga disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. (
Mioma uteri adalah tumor, jinak kandungan (uterus yang, terdiri atas otot polos dan jaringan ikat sering disebut sebagai mioma.

JENIS-JENIS MIOMA UTERI
Berdasarkan lokasinya mioma uteri dibagi daIam 3 jenis :
1.    Mioma Submukosa
Tumbuhnya tepot di bawah endometrium. Paling sering menyebabkan perdarahan yang banyak, sehingga memerlukan histerketomi, walaupun ukurannya kecil. Adanya mioma subrnukosa dapat dirasakan sebagai suatu curet bump” (benjolan waktu kuret), Kemungkinan terjadi degenerasi sarcoma dan sering rnempunyai tangkai yang panjang sehingga menonjol melalui cervix atau vagina yang disebut myoma geburt.
2.    Mioma Interstitial atau intramural
Terletak pada miometrium. Kalau besir atau multiple dapat menyebabkan pembesarana uterus dan berbenjol-benjol.
3.    Mioma Subserosum
Terletak di bawah tunika serosa uterus. Kadang-kadang vena yang ada di permukaan pecah dan menyebabkan perdarahan intraabdominal. Kadang-kadang myoma ini timbul diantara duo ligamentum latum (myoma intialigamentum) yang dapat menekan ureter dan arteri iliaca. Ada kalanya tumor ini mendapat vaskularisasi yang lebih banyak dan omentum sehingga lambat laun terlepes dari uterus (parasitic myoma). Mioma. subserosa yang bertangkai dapat mengulami torsi.

PATOGENE5IS
Meyer dan De Snoo mengajukan teori cell nest atau teori genitoblast. Percobaan Lipchutz yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan ternyata menimbulkan tumor fibromukosc. baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen. Ada korebasi antar pertumbuhan tumor dengan peningkatan, reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri serta adanya factor predisposisi yang bersifat hereditary dan factor hormone pertumbuhon (GH) dan human placental lactogen. Karena ada hubungan antara mioma dengan hormon estrogen maka :
1.    Mioma membesar pada usia reproduksi dan mengecil pada pasca menopause.
2.    Mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan,
3.    Mioma sangat responsik terhadap terapi obat .GnRH analog.

PERUBAHAN SEKUNDER
1.    Atrofi : Sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil.
2.    Begenerasi Hialin : Perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita usia lanjut Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen dapat meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil daripadanya seolah-olah memisahkan satu kelumpok serabut otot dan kelompok lainnya.
3.    Begenerasi Kistik bapat meliputi daerah kecil maupun luas, di mana sebagian dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur berisi seperti agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma dengan konsisterisi yang lunak ini tumor sukar dibedakan dari kista ovarium atau suatu kehamilan
4.    Degenerasi Membatu (calcareous degeneration): Terutama terjadi pada wanita berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi dengan adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma mako mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto Rontgen.
5.    Degenerasi Merah (carneous degeneration) ; Perubahan ini biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas. Patoqenesis : diperlukan karena suatu nekroses subakut sebagai gangguan vaskularisas Pada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen hemosiderin dan hemofusin. begenerasi merah tampak khas Apabila terjadi. Pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar diri nyeri pada perabaan. Penampilan klinik ini seperti pada putaran tungkai tumor ovarium atau mioma bertangkai.
6.    Degenerasi Lemak : Jarang terjadi, merupakan lanjutan degenerasi hialin.


KOMPLIKASI
v  Degenerasi Ganas
Mioma uteri yang menjadi Ieiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32- 0,6 % dan seluruh mioma ; serta merupakan 50-75 % dan semua sarcoma uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histology uterus yang telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus Apabila mioma uteri cepat membesar dan Apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.

v  Torsi (putaran tangkai)
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbuI gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrsis. Dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum.
Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan sehingga perdarahan berupa metroragia. atau merioragia disertai leukore dan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh infeksi dan uterus sendiri.

GEJALA DAN TANDA
1.    Perdarahan
Biasanya dalam bentuk menorrhagi. Yang sering menyebabkan gejala perdarahan ialah jenis submukosa sebagai akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah. Perdarahan oleh mioma dapat menimbulkan anemia yang berat.
Mioma intramural juga dapat menyebabkan perdarahan, oleh karena ada gangguan kontraksi otot uterus. Jenis subserosa tiaak menyebabkan perdarahan yang abnormaI. Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain :
-       Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hyperplasia endometrium sampai adenocarsinoma entimetrium.
-       Permukaan endometrium yang lebih luas daripada biasa.
-       Atrofi endometrium di atas ndoma submukosum.
-       Miontetrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma diantara serabut miometrium sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik
2.    Nyeri
Gejala ini tidak khas untuk mioma, waIapun sering terjadi Keluhan yang sering diutarakan ialah rasa berat dan dismenorrhe. Timbulnya rasa nyeri dan sakit pada mioma mungkin disebabkan gangguan peredaran darah, yang disertai nekrose setempat atau disebabkan proses radang dengan perlekatan ke amentum usus.
Kadang-Iadang pula rasa sakit diebabkan torsi pada rnioma subserosa. balarh hal ini sifatnya aku disertai enek dan muntahmuritah. Pada mioma yang sangat bsar, rasa nyeri dapat disebabkan karena tekanan terhadap urat syaraf, dan menjalar ke pinggang dan tungkai bawah.


3.    Akibat Tekanan
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri, Penekanan kandung kemih akan menyebabkan polyuri, pada uretra dapat menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis serta dapat pila menyebabkan gangguan pencernaan. Pada rectum dapat menyebabkan kontipasi dan teriesmia pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul dapat mnyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.
4.    Adanya rasa penuh atau berat pada perut bagian bawah dan teraba massa yang padat kenyal.

GEJALA-GEJALA SEKUNDER
·         Anemia
·         Lemab
·         Pusing-pusing
·         Sesakjiafas
·         Fibroid heart, sejenis degenerasi myocard, yang dulu disangka berhubungan dengan adanya mioma uteri. sekarang anggapan ini disangkal.
·         Erythrocytosis pada mioma yang besar.


PENANGANAN
Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, status fertilisasi parietas, lokasi, dan ukuran tumor. Dan terbagi atas; penanganan konservatif dan operatif.
1.    Penanganan konservatif bila :
o   Mioma yang kecil pra dan postmenopause tanpa gejala. Cara penanganan konservatif sebagai berikut :
o   Observasi, dengan pemeriksaan pelvir secara periodik setiap 3-6 bulan
o   Bila anemi, Hb 8 gr%, transfusi PRC (packed red cell)
o   Pemberian zat besi
Penggunaan agonis hormone pelepas gonadotropiri. (GnRHa) Leuprolid asetat 3,75 mg intramuskuler pada hart 1 - 3 menstriasi setiap minggu sebanyak 3x.
2.    Penanganan operatif bila:
o   Ukuran tumor lebih besar dan ukuran uterus 12 – 14 minggu
o   Pertumbuhan tumor cepat
o   Mioma subserosa bertançkai dan torsi
o   Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
o   Hipermenorea pade mioma submukosa
o   Penekanan pada organ sekitarnya.

Jenis operasiyarig dilakukari berupa:
1)    Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan seorang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum pada myom geburt dengan cara ekstirpasi lewat vagina. Dilakukan pada penderita infertile atau yang masih menginginkan anak.
2)    Histerektomdilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, tindakan ada 2 macam yaitu :
a.    Histerektomi abdominal dilakukan bila tumor besar terutama mioma intragamenter, torsi dan akan dilakukan ooforektomi,
b.    Histerektomi vaginal dilakukan bila tumor kecil (ukuran tumor <gravid 12 minggu ) atau disertai dengan kelainan divagina misalnya rektokel, sistokel, enterokel








ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “H” DENGAN MIOMA GEBURT
DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
TANGGAL 13 OKTOBER 2008-10-16

No. Register                          :
Tanggal Masuk                    : 8 Oktober 2008
Tanggal Pengkajian            : 13 Oktober 2008

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A.   Identifikasi Klien / Suami :
Nama                               : Ny. H / Tn. L
Umur                                : 45 Tahun / 46 tahun
Suku                                : Bugis /  Bugis
Agama                             : Islam / Islam
Pendidikan SD               : SMEA
Pekerjaan                        : IRT / Petani
Status Perkawinan        : Menikah 1 kali, lamany+ 30 tahun (1977)
Alamat                              : Batu-batu, Soppeng





B.   Data Biologis / Fisiologis
1.    Keluhan Utama
a.    Ibu merasakan seperti ada daging divaginanya
b.    Ibu mengatakan ada darah sedikit yang keluar dari vaginanya berwarna merah kecoklatan dan berbau amis.
2.    Riwayat Keluhan Utama
a.    Pada tanggal 26 Desember 2006 ibu masuk rumah sakit di lontara IV kandungan atas dengan keluhan perdarahan yang banyak dan diagnosa mioma geburt.
b.    Ibu mengeluh perdarahan dari jalan lahir sejak + 5 bulan yang lalu (Agustus 2006). Perdarahan seanyak 3-4 pembalut, bergumpal-gumpal, tidak menerus-menerus, kadang-kadang berhenti ( + 2 minggu).
3.    Riwayat kesehatan / penyakit yang lalu
a.    Ibu tidak pernah dioperasi kandungan dan abdomen
b.    Tidak ada riwayat penyakit Jantung, hipertensi, malaria, hepatitis, PMS, ISK, dan HIV/AIDS serta diabetes.
c.    Tidak ada ketergantungan obat-obatan, alkohol dan rokok.
d.    Tidak ada riwayat alergi obat-obatan, ataupun makanan.
e.    Ibu tidak pernah diopname di rumah sakit.


1.    Riwayat Penyakit Keluarga
a.    Tidak ada dalam keluarga yang menderita penyakit menuIar seperti TBC, kusta, dII.
b.    Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalarn keluarga seperti diabetes, penyakit jantung, Hipertensi, dll.
c.    Tidak ada riwayat penyakit neopkisma baik jinak maupun ganas seperti tumor, kanker, kista, dll dalam keluarga.
2.    Riwayat Reproduksi
a.    Riwayat Haid
·         Menarche                  : 15 tahun
·         Siklus haid                : Tidak teratur
·         Lamanya haid          : 5-7 hari
·         Tidak ada riwayat amenorhe dan dismenorhe
·         Pernah mengalami perdarahan yang banyak sejak ± 5 bulan yang lalu (Agustus 2006), tidak terus-menerus kadang-kadang berhenti selama ± 2 minggu). Perdarahan sebanyak 3- 4 pembalut perhari, bergumpal-gumpal
·         Pernah mengalami menometroragia
·         Haid terakhir tidak jelas


b.    Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah memakai metode kontrasepsi pil kombinasi selama ± 6 tahun lalu menggantinya dengan suntikan 3 bulan 1 tahun, berhenti karena peningkatan berat badan.
3.    Pola Kegiatan Sehari-hari
a.    Nutrisi
Sebelum masuh rumah sakit
·         Pola makan               : Teratur tiap hari
·         Frekuensi                  : 2 kali perhari
·         Jenis makanan        : Nasi, Ikan, tahu, tempe, sayur, buah
·         Kebiasaan minum   : 6-7 gelas perhari
·         Nafsu makan            : baik
Perubahan setelah masuk Rumah Sakit
·         Mengikuti menu Rumah Sakit
·         Pola makan tidak teratur
·         Porsi makanana yang diberikan tidak dihabiskan
·         Nafsu makan kurang baik
b.    Eliminasi
Sebelum masuk Rumah Sakit
·         Frekuensi BAK         : 4-5 kali perhari
·         Warna                        : Kuning
·         Bau                             : Pesirig
·         Frekuensi BAB         : 1 kali perhari
·         Warna                        : Kuning kecoklatan
·         Korisistensi               : Lunak
Perubahan setekih masuk Rumah Sakit
·         BAK : 3-4 kali perhari, warna kuning tua, bau pesing
·         BAB : 2 hari sekali, warna cokIat kehitaman, konsistensi lunak, tidak ada keluhan dalam BAB don BAK
4.    Pemeriksaan Fisik
a.    Pemeriksaan fisik umum
                    1)        KU Iemah, kesadaran komposmentis
                    2)        BB sebelum masuk RS 45 kg, BE sekarang 43 kg
                    3)        TTV :
TD                   :  160/90 mmHg
Nadi                : 76 x/menit
Suhu              : 36.7°C
Pernafasan   : 20x /menit
b.    Inspeksi dan Palpasi
1)    Kepala :
·         Rambut hitam, tidak kusut, tidak mudah rontok.
·         Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan
2)    Wajah
·         Tidak ada oedem pada wajah.
·         Wajah agak pucat.
·         Ekspresi wajah cemas.
3)    Mata :
·         Bersih, tidak ada secret mara
·         Tidak oedem
·         Koijuntiva ogak pucatsklcra putih
4)    Hidung :
·         Simetris kiri dan kanan tidak ada secret hidung.
5)    Mulut :
·         Bibir agak pucat dan kering
·         Lidah dan gusi agak pucat.
6)    Leher :
·         Tidak ada pembesaran kelenjar limfe kelenjor tiroid dan vena jugularis
7)    Dada :
·         Payudara simetris kiri dan kanan,
·         Tidak ada retrciksi pada putting.
·         Tidak ada massa dan nyeri tekan.

8)    Abdomen
·         Tidak ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah.
·         TFU dan adanya massa tidak teraba.
9)    Genetalia :
·         Vulva tidak oedem dan tidak ada varice3
·         Tampak pengeluaran darah sedikit dan jalan Icihir berwarna merah kecoklatczn oari tid ik berbau
·         Nampak ibu memakai softex.
10)  PDV oleh dokter, tanggal 26 Desember 2006 :
·         Portio lunak, lancip, teraba massa tumor berbentuk bulat ukuran ± 5x5x2 cm (±6 cm), Iicin, bertangkai.
11)  Ekstremitas
·         Tidak ada odem dan varices pada tangan dan kaki.
C.   Data Psikologis, Sosial, Ekonomi, dan Spiritual
1.    Ibu sedih, cemas dan selalu memikirkan penyakit yang dideritanya dan berharap semoga penyakitnya cepat sembuh
2.    Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami atas persetujuan klien dan keluarga
3.    Ibu selalu berdoa dan berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa demi kesembuhannya
4.    Penghasilan suami mencukupi kebutuhan sehari-hari
5.    Biaya perawatan kilen ditanggung oleh JPS
6.    Hubungan kilen dengan keluarga dan tetangga baik
D.   Data Tambahan
1.    Pemeniksaan Laboratorium
Tanggal 01-01-2007
·         WBC :  6,0.103/mm3
·         RBC :  4,52 106/mm3
·         HGB : 128g/dI
·         HCT : 39,0%
·         PLT: 258.103/mm3
·         PCT : 228%
·          LYM : 26,8%
·         MCV : 86 m3
·         MCH : 284pq
·         MCHC : 32,99/dI
·         RDW : 15,6H%
·         MPV : 8,9 µ m3
·         PDW : 9,7 L%
·         %GRA : 47,OL%
·         Hb Tanggal 24-12-2006 7,6 gr% post trcrnsfusi PPC 2 bag
2.    Hasil U5G (Thnggal 22 besember 2006) oleh dr. Hasmawaty 5P0G)
·         Posisi uterus : antefleksi, ukuran 8,59 x 4,08 x 4,59 cm
·         Cavurn uteri : endometrial line +
·         Kelainan yang ditemukan massa padat didekat OUI dengan ukuran
·         Cavum douglas : tidak ada kelainan
·         Ovarium kiri dan kanan; ukuran, batas dan intensitas gama dalam bastes normal.
·         Cavum abdomen; ascites.
·         Kesimpulan; suspect mioma geburt.
·         Usul/ saran; ekstirpasi dan kuret.
3, Pengobatan
Asam mefenamat
Transamin 3 x 1

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnose mioma uteri dengan masalah perdarahan ringan gangguan pemenuhan nutrisi dan kecemasan.
1.    Diagnose mioma uteri
        Data subyektif ;
           - Ibu merasa seperti ada benjolan di vaginya
           -  ibu mengatakan masih ada sedikit darah yang keluar dari    vaginya.
Data subyektif ;
-       Tampak ada pengeluaran darah sedikit dari genetalia.
-       Hasil USG (Tanggal 22 Desember 2006 oleh dr. Hasmawati SPOG)
Kelainan yang ditemukan; massa padat didekat OUI dengan ukuran 4,33 x 3,28 cm, tidak terjadi torsi.
Analisa dan Interpretasi Data
Mioma submukosum dapat tumbuh  bertangkai menjadi mioma yang dilahirkan melalui saluran serviks (mioma geburt)
2.    M,asalah Perdarahan Ringan
Data subyektif ;
 -Ibu mengatakan masih ada sedikit darah yang keluar dari vaginya.
Data objektif ;
 -Tampak pengeluaran darah sedikit dari genetalia.
Analisa dan interpretasi data ;
Gangguan pertdarahan abnormal yang terjadi umumnya adalah hipermenorhe, menorhagia, dan dapat juga terjadi metrorharghia, yang diantara lain disebabkan ;
-       Atrofi endometrium diatas mioma submukosum.
-       Miomatrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.
3.    Gangguan pemenuhan nutrisi
Data subjektif ;
-       Setelah masuk RS pola makan ibu tidak teratur, porsi makan yang diberikan tidak dihabiskan dan nafsu makan ibu kurang baik.
    Data objektif ;
-       Berat badan sebelum masuk RS 45 kg,berat badan sekarang 43kg.
Analisa dan interpretasi data ;
Pengaruh psukologis dan adaptasi dengan makanan di RS mempengaruhi nafsu makan pasien di RS.
4.    Kecemasan
Data Subjektif ;
-       Ibu sedih, cemas dan selalu memikirkan penyakit yang dideritanya dan berharap semoga penyakitnya cepat sembuh.
      Data objektif ;
-       Ekspresi wajah cemas.
           Analisa dan interpretasi data ;
           Keluhan yang dirasakan oleh ibu menyebabkan emosi ibu labil sehingga timbul rasa cemas terhadap keadaanya.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi resiko torsi, infeksi.

LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan foto BNO/ IVP, foto thorax PA, pemeriksaan labolatorium darah dan urine lengkap serta pemberian obat-obatan.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN KEBIDANAN.
a.    Mioma uteri
Tujuan; -  Mioma teratasi.
-       Tidak terjadi torsi.
-       Perdarahan teratasi.
      Kriteria; 1.KU ibu baik.
              2.TTV dalam batas normal.
                TD; Sistole 100-120 mmHg
                       Distole 70-90 mmHg
                Suhu; 36-370c
                Pernapasan; 20-24x/menit.
                              3.Perdarahan berkurang.
                              4.Intake dan output terpenuhi.
             Rencana tindakan ;
              1, Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
     Rasional;
Dengan menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu akan mengarti dengan keadaanya dan bila ibu mengetahui prosedur tindakan yang akan dilaksanakan maka diharapkan ibu dapat bekerja sama dangan petugas.
 2.Observasi TTV
    Rasional ;
    TTV merupakan indicator dari keadaan umum ibu dan menentukan intervensi selanjutnya.
3.Observasi Intake dan Output.
    Rasional ;
    Untuk mengrtahui keseimbangan antara cairan yang masuk dan keluar.
4.Anjurkan pada keluarga untuk menciptakan suasana tenang agar ibu dapat beristirahat.
    Rasional ;
    Dengan menciptakan suasana tenang, pasien memahami dan menerima keadaannya serta mudah memenuhi kebutuhan istirahatnya.
5.Observasi jumlah bperdarahan.
   Rasional ;
   Dengan melakukan observasi perdarahan maka akan diketahui jumlah darah yang keluar dan dapat segera dilakukan intervensi selanjutnya.
6.Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan foto BNO/ IVP, foto thorax PA, pemeriksaan darah dan urine lengkap.
      Rasional ;
      Pemeriksaan foto BNO/ IVP, foto thorax PA, pemeriksaan darah dan urine lkengkap adalah wewenang dokter.
7.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan.
    - Asam mefenamat  3x500 mg
    - Transamin  3x1.
    Rasional ;
-       Dengan pemberian asam mefenamat dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ibu.
-       Dengan pemberian transamin dapat mengurangi perdarahan.
8.Jelaskan pendidikankesehatan tentang ;
    - Gizi seimbang dan minum air 7-8 gelas/ hari.
    Rasional ;
    Dengan menekankan pentingnya gizi seimbang klien dapat lebih memperhatikan apa yang dikonsumsinya dan tidak mengurangi makanannya sehingga dapat meningkatkan status kesehatan dan stamina klien.
   -Jstirahat yang cukup
  Rasional ;
Dengan istirahat yang cukup dapat mempertahankan kondisi ibu dan mempercepat penyembuhan.
b.  Kecemasan.
Tujuan; kecemasan berkurang.
Kriteria; - Ekspresi wajah ceria.
              -Jbu mengerti dan menerima keadaan yang dialaminya
              -Ibu mengatakan kecemasannya berkurang.
Rencana Tindakan ;
1.    Beri kesempatan kepada ibu untuknmengungkapkan perasaanya.
Rasional ;
Dengan mengungkapkan perasaannya dan mendengarkan keluhan klien, klien akan merasa diperhatikan sehingga ia bisa lebih tenang.
2.    Jelaskan kepada klien tentang keadaanya saat ini serta perawatannya,
Rasional ;
Dengan penjelasan yang diberikan diharapkan klien mengerti keadaanya dan mau bekerja sama dalam pemberian tindakan sehingga tidak merasa cemas.
3.    Beri dorongan spiritual kepada klien.
Rasional ;
Dengan memberikan dorongan spiritual dapat membuat ketenangan hati klien dank lien selalu sadar bahwa Tuhanlah yang menentukan segalanya dan manusia hanya bisa berusaha dan berdoa untuk kesembuhannya.
c.  Antisipasi Infeksi.
Tujuan; Infeksi tidak terjadi
Criteria; Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak, nyeri tekan dan panas.
Rencana Tindakan ;
1.    Observasi tanda-tanda infeksi
Rasional:
Dengan melakukan observasi dan tanda-tanda infeksi maka dapat didiagnosa secara dini adanya infeksi dan untuk mengetahui tindakan selanjutnya.
2.    Terapkan dini teknik PI sesuai standar
Rasional:
Teknik PI merupakan tindakan preventif agar tidak terjadi infeksi silang bagi pasien maupun petugas atau sebaliknya, sehingga tidak terjadi kontaminasi kuman-kuman pathogen.
3.    Anjurkan klien tetap menjaga kebersihan diri terutama vulva hygiene.
Rasional :
Dengan mdenjaga kebersihan diri maka ibu akan merasa nyaman dan dapat mencegah masuk dan berkembang biaknya kuman pathogen penyebab infeksi.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
1.    Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
2.    Mengobservasi tanda-tanda vital :
TD                         : 120/90
Nadi                      : 80 x/menit
Suhu                    : 36,5ºC
Pernapasan        : 20 x/menit
3.    Mengobservasi intake dan ooutput
4.    Menganjurkan pada keluarga untuk menciptakan suasana tenang agar ibu dapat beristirahat.
5.    Mengobservasi  jumlah perdarahan dan tanda infeksi.
6.    Melakukan kolabirasi dengan dokter untuk pemeriksaan foto BNO/IVP, foto Thorax PA, pemeriksaan darah dan urine lengkap.
7.    Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan
8.    Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
·         Gizi seimbang dengan mengkonsumsi makanan bergizi yang cukup dan minum air 7-8 gelas perhari.
·         Istirahat yang cukup dengan tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 6-8 jam sehari.
9.    Memberikan dorongan spiritual pada ibu
10. Menganjurkan klien untuk tetap menjaga kebersihan diri terutama vulva
hygiene.

LANGKAH VII. EVALUASI
1.    Keadaan umum baik, mioma teratasi dan tidak terjadi putaran tangkai
2.    TTV dalam batas normal :
TD                         : 120/90 mmHg
Nadi                      : 80 x/menit
Suhu                    : 36,5°C
Pernapasan        : 20 x/menit
3.    Kecemasan mulai berkurang
4.  Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak, nyeri tekan dan panas.

              
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ‘H’
DENGAN MIOMA UTERI DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
TANGGAL 13 OKTOBER 2008

No. Register              :
Tanggal masuk        : 8 oktober 2008
Tanggal pengkajian            :13 oktober 2008

IDENTITAS KLIEN/SUAMI :
            Nama                                     : Ny ‘H’
            Umur                                      : 45 tahun/46 tahun
            Suku                                      : Bugis/Bugis
            Agama                                   : Islam/Islam
            Pendidikan                           : SD/SMEA
            Pekerjaan                              : IRT/Petani
            Status pernikahan               : Menikah 1x, lamanya ± 30 tahun (1977)
            Alamat                                    : Batu-Batu, Soppeng




DATA SUBJEKTIF
1.    Perdarahan dari jalan lahir sejak ± 5 bulan yang lalu, kadang-kadang berhenti selama ± 2 minggu. Perdarahan sebanyak 3-4 pembalut perhari bergumpal-gumpal.
2.    Haid tidak teratur dan tidak mengalami dismenorrhoe, juga tidak pernah mengalami perdarahn post coitus.
3.    Perdarahan berhenti 2 hari yang lalu
4.    Batuk-batuk sejak 4 hari yang lalu
5.    Terasa seperti gumpalan daging dalam vagina.

DATA OBJEKTIF
1.    KU lemah, kesadaran komposmenthis
2.    BB : 48 kg
3.    TTV :
TD                     : 160/90 mmHg
Nadi                  : 76x/menit
Suhu                : 36,7°C
Pernapasan    : 20x/ menit
4.    Ekspresi wajah nampak cemas dan agak pucat
5.    Bibir agak pucat
6.    Konjungtiva agak pucat, sclera putih
7.    Mukosa bibir agak kering
8.    Lidah dan gusi nampak pucat
9.    Tidak ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah
10. Tampak pengeluaran darah sedikit dari vagina, berwarna merah kecokelatan dan tidak berbau.
11. FDV oleh dokter tanggal …………. : portio lunak. Lancip, teraba massa tumor bentuk bulat ukuran ……………, licin dan bertangkai.
12. Hasil USG : Kelainan yang ditemukan : massa padat di dekat OUI dengan ukuran ……………., tidak terjadi torsi
13. Pengobatan : - Asam mefenamat  3 x 500 mg
-   Transamin 3 x 1

ASSESMENT
Diagnosa mioma geburt dengan masalah perdarahan ringan gangguan pemenuhan nutrisi dan kecemasan

PLANNING
Tanggal 13 Oktober 2008, pukul 08.00 – 14.00 Wita
1.    Menjelaskan hasil pemeriksaan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
2.    Mengobservasi intake dan output.
3.    Menganjurkan pada keluarga untuk menciptakan suasana tenang agar ibu dapat beristirahat.

4.    Mengobservasi TTV :
·         TD       :  120 / 90 mmHg
·         N         :  80x/menit
·         S         :  36,5 °c
·         P         :  20 x/menit
5.    Mengobservasi jumlah perdarahan dan tanda – tanda infeksi.
6.    Merencanakan dokter untuk pemeriksaan foto BNO / IVP, fhoto thorax AP, pemeriksaan darah dan urine lengkap.
7.    Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat – obatan.
8.    Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
·         Gizi seimbang dengan mengkonsumsi makanan bergizi yang cukup dan minum air 7 – 8 gelas/hari.
·         Istirahat yang cukup dengan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur malam 6-8 jam/hari.
9.    Memberikan dorongan spiritual kepada klien.
10. Menganjurkan klien untuk tetap menjaga kebersihan diri terutama vulva.


 
 







No comments:

Post a Comment