Wednesday, May 23, 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYAKIT HEPATITIS B DI PUSKESMAS MAMAJANG MAKASSAR BULAN APRIL TAHUN 2010


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
            Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri, sebagaimana yang tercantum dalam Pancasila        dan UUD 1945 “Kualitas sumber daya Indonesia sebagai salah satu modal pembangunan nasional perlu ditingkatkan secara terus menerus termasuk derajat kesehatannnya (Depkes, 2000).
            Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan mendorong kemandirian  masyarakat untuk hidup sehat serta bebas dari penyakit dan kecacatan (Depkes, 2000).
            Hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh virus, sangat mematikan dan sulit terdeteksi secara dini. Menurut Masatoshi Makuuci penyakit hepatitis adalah masalah kesehatan global dan penyebab kesakitan serta kematian yang cukup besar di dunia       (Wicak, 2009).
            Hepatitis infeksiosa disebabkan oleh virus dan merupakan penyakit hati yang paling sering dijumpai dalam kehamilan. Pada wanita hamil penyebab hepatitis infeksiosa terutama oleh virus hepatitis B, walaupun kemungkinan juga dapat virus hepatitis A atau hepatitis C. Hepatitis virus dapat terjadi pada setiap saat kehamilan dan mempunyai pengaruh buruk pada janin maupun ibu. Pada trimester pertama dapat terjadi keguguran, akan tetapi jarang dijumpai kelainan congenital (anomaly pada janin), sedangkan pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, sering terjadi persalinan prematur. Tidak dianjurkan melakukan terminasi pada kehamilan, dengan induksi atau seksio sesarea, karena akan mempertinggi risiko pada ibu. Pada hepatitis B, janin kemungkinan dapat penularan melalui plasenta, waktu lahir, atau masa neonates, walaupun masih kontroversi tentang penularan melalui air susu          (Prawirohardjo, 2007).
            Dari data World Health Organisition (WHO) virus Hepatitis B kronis diperkirakan menyerang 350 juta orang di dunia, terutama Asia tenggara dan Afrika, dan menyebabkan kematian 1,2 juta orang pertahun. Dari jumlah itu 15-25% yang terinfeksi kronis meninggal dunia karena komplikasi dari sirosis dan kanker hati. Virus Hepatitis B menjadi pembunuh nomor 10 di dunia dengan jumlah orang terinfeksi mencapai dua milyar jiwa (Wicak, 2009).
            Center For Desease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa pada tahun 1999 sekitar 80.000 infeksi hepatitis B baru terjadi, yang merupakan penurunan dari 450.000/tahun pada tahun 1980-an.   Hepatitis B kronis ada yang menyerang 1 sampai 1,25 juta orang di Amerika Serikat. Studi hepatitis pascatransfusi terkini menunjukkan kurang dari 5% kasus disebabkan hepatitis B (Varney, 2007).
            Prevalensi ibu hamil di Indonesia yang mengidap virus Hepatitis B berkisar 1-5%. Kehamilan sendiri tidak memperberat infeksi virus hepatitis B, akan tetapi jika terjadi infeksi akut pada kehamilan bisa mengakibatkan terjadinya Hepatitis Fulminan yang dapat menimbulkan mortalitas yang tinggi pada ibu dan janinnya (Prawirohardjo S, 2008).
            Kendatipun bukan tergolong penyakit turunan genetis, kemungkinan ibu berpenyakit Hepatitis B menularkan virus Hepatitis B kepada bayinya cukup tinggi, yakni mencapai 20%. Seorang bayi berisiko tinggi hendaknya segera diberi vaksinasi hepatitis B sejak lahir     (Anonim, 2010).
            Risiko keseluruhan dari infeksi neonatal kira-kira 75% jika ibu terinfeksi pada trimester ketiga atau masa nifas, dan risiko ini jauh lebih         rendah (5-10%) jika ibu terinfeksi pada awal kehamilan. Sebagian besar infeksi pada bayi baru lahir kemungkinan terjadi saat persalinan dan kelahiran atau melalui kontak ibu bayi, daripada secara transplasenta         (Anonim, 2010).
             Walaupun sebagian besar bayi  menunjukkan tanda infeksi ikterus ringan, mereka cenderung menjadi carrier. Status carrier ini dipertimbangkan akan menjadi sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler. Infeksi kronik terjadi kira-kira 90% pada bayi yang terinfeksi, 60% pada anak < 5 tahun dan 2%-6% pada dewasa     (Anonim, 2010).
            Pendidikan kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan sedangkan pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena itu perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan        (Notoatmodjo, 2003).
            Puskesmas Mamajang merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan di Kota Makassar, jumlah ibu hamil yang             memeriksakan kehamilannya pada tahun 2007 sekitar 954 orang,                               tahun 2008 sekitar 992 orang dan tahun 2009 sekitar 673 orang.
            Ibu hamil perlu mengetahui tentang penyakit Hepatitis B sehingga mereka dapat melakukan pencegahan agar tidak terjadi penularan baik ke ibu maupun janinnya, upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah kewaspadaan universal dengan menghindari hubungan seksual dan pemakaian alat atau bahan dari pengidap, skrining ibu hamil terutama pada daerah prevalensi Hepatitis B yang tinggi  dan pemberian vaksin Hepatitis B (Prawirohardjo S, 2008).
              Berdasarkan uraian tersebut maka penulis akan melakukan suatu penelitian tentang “ Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Penyakit Hepatitis B di Puskesmas Mamajang Makassar Bulan April  Tahun 2010”.
B.    Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan mengacu pada tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1.  Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian penyakit Hepatitis B di Puskesmas Mamajang Makassar bulan April Tahun  2010?
2.  Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gejala penyakit     Hepatitis B di Puskesmas Mamajang Makassar bulan April          Tahun 2010?
3.  Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penyakit Hepatitis B di Puskesmas Mamajang Makassar bulan April Tahun  2010?
4.  Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang dampak penyakit Hepatitis B di Puskesmas Mamajang Makassar bulan April Tahun  2010?
C.    Tujuan Penelitian
1.  Tujuan Umum
            Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyakit hepatitis B di Puskesmas Mamajang Makassar bulan April         Tahun 2010.

2.  Tujuan Khusus
a.  Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian penyakit hepatitis B.
b.  Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gejala penyakit Hepatitis B.
c.   Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penyakit Hepatitis B.
d.  Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang dampak penyakit Hepatitis B.
D.    Manfaat Penelitian
1.   Bagi institusi pendidikan
            Sebagai pedoman dan bahan informasi bagi institusi pendidikan kebidanan untuk penulisan karya tulis ilmiah berikutnya.
2.   Bagi instansi Puskemas Mamajang Makassar
            Sebagai masukan pada penentu kebijakan dalam upaya pencegahan penyakit Hepatitis B.
3.   Bagi peneliti
            Sebagai masukan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya yang menyangkut tentang Hepatitis B.
            Berdasarkan latar belakang, tujuan serta menfaat penelitian diatas, bab berikut akan membahas tentang landasan teori
                                     

4 comments:

  1. permisi, boleh minta full version nya kah untuk membantu penelitian saya mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang hepatitis B di gresik

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf mau tanya, apakah penelitiannya sudah ada hasilnya? karna saya juga penelitiannya mirip mirip dengan itu

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. permisi, boleh minta full version nya? untuk ajuan penelitian saya juga tentang hubungan pengetahuan ibu tentang hep b terhadap peningkatan ddhb

    ReplyDelete